Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gesekan KPK-Polri Dinilai Sebabkan Penyidikan Korupsi 2015 Turun

Kompas.com - 24/02/2016, 19:15 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan pemantauan Indonesia Corruption Watch (ICW), terdapat 550 kasus korupsi sepanjang 2015 yang ditangani oleh aparat penegak hukum (APH) masuk ke tahap penyidikan.

Angka ini menurun dari tahun sebelumnya, yaitu 629 kasus dan 560 kasus pada 2013.

Adapun nilai kerugian negara akibat kasus korupsi sejumlah Rp 3,1 triliun pada 2015. Sedangkan pada tahun sebelumnya sejumlah Rp 7,183 triliun.

Staf Divisi Investigasi ICW, Wana Alamsyah menuturkan, penurunan tersebut diduga salah satunya karena ada kasus kriminalisasi yang menimpa pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ada pergesekkan antara kepolisian dan KPK terkait kriminalisasi," kata Wana di Hotel Akmani, Jakarta, Rabu (24/2/2016).

Sementara itu, Koordinator Divisi Investigasi Indonesian Corruption Watch (ICW) Febri Hendri menjelaskan, KPK berkontribusi sebesar sepertiga dari total penyelematan kerugian negara.

Sehingga, lumpuhnya KPK secara tak langsung juga berimbas pada kinerja lembaga antirasuah tersebut dalam menindak kasus korupsi.

"Jadi ketika 2015 KPK anjlok, membuat kerugian negara anjlok juga," tutur Febri.

Tren 5 Tahun Terakhir

Modus kasus korupsi yang sering digunakan selama kurun waktu 2010 hingga 2015 adalah penggelapan, dengan total 878 kasus.

Sementara nilai kerugian negara akibat kasus penggelapan mencapai Rp 17,7 triliun dan nilai suap Rp 3,6 miliar.

Wana memaparkan, salah satu modus penggelapan dengan nilai kerugian negara paling besar adalah korupsi penggunaan jaringan 3G frekuensi radio 2,1 GHz sebesar Rp. 1,3 triliun.

"Dengan terpidana korupsi jaringan 3G adalah Indar Atmanto selaku Dirut IM2," ucap Wana.

Sementara itu, modus penyalahgunaan anggaran menjadi modus yang paling sering digunakan kedua, yaitu dengan 622 kasus selama 5 tahun terakhir.

Adapun nilai kerugian negara akibat modus penyalahgunaan anggaran mencapai Rp. 4,2 triliun dan nilai suap Rp. 0,8 miliar.

Pemantauan ICW dilakukan dalam periode 1 Juli hingga 31 Desember 2015 dengan sumber website resmi Institusi Penegak Hukum serta pemberitaan di media massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com