JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, kelemahan yang paling terasa selama berada di pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah persoalan koordinasi.
"Selama satu setengah tahun saya berada di pemerintahan, hal yang paling fatal adalah soal koordinasi," ujar Luhut dalam acara Rapat Koordinasi Nasional BNPB dan BPBD di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (24/2/2016).
Padahal, koordinasi sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan dengan cepat dan tepat.
Contoh paling konkret adalah ketika menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan pada akhir 2015. (Baca: Jokowi Perintahkan Kapolda dan Pangdam yang Lalai Cegah Kebakaran Hutan Dicopot)
Meski demikian, Luhut menampik koordinasi dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tahun lalu buruk.
"Soal kebakaran hutan, Laksamana Willem sudah koordinasi dengan baik. Oleh karena itu, saya tekankan persiapan itu paling penting daripada ketika kita sudah telanjur berada di tengah-tengah masalah," ujar Luhut.
Kerja penanggulangan bencana, menurut Luhut, sangat vital sebab berkaitan dengan stabilitas ekonomi nasional. (Baca: Kepala Daerah Yakin Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Akan Jauh Berkurang)
Luhut mencontohkan, bencana kebakaran hutan dan lahan tahun lalu, menurut para pakar ekonomi, mengoreksi pertumbuhan ekonomi sebesar 0,2 persen.
"Mereka menghitung karena ada lapangan terbang berhenti, orang enggak bisa bekerja, orang harusnya mau investasi, tetapi enggak jadi, dan sebagainya," ujar Luhut.
"Tetapi, bencana dan proses penanganannya pada tahun 2015 patut menjadi referensi pada 2016. Sudah bagus," kata dia.
Hadir dalam acara itu antara lain Kepala BNPB Laksamana Muda Willem Rampangilei, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Menkes Nila Moeloek. Hadir pula kepala BPBD se-Indonesia beserta stafnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.