Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Damai Jokowi di AS

Kompas.com - 18/02/2016, 11:12 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menemui pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dan CEO Twitter, Jack Dorsey, di San Fransisco, Amerika Serikat, Rabu (17/2/2016) waktu setempat.

Jokowi meminta dua raksasa media sosial itu memperbanyak ajakan perdamaian dunia.

"Saya mengajak Facebook untuk menguatkan penyebaran pesan toleransi, moderasi, dan perdamaian," ucap Jokowi seperti dikutip dari informasi tertulis Tim Komunikasi Presiden, Kamis (18/2/2016).

Jokowi mengawali kunjungan kenegaraan dengan menghadiri ASEAN-US Summits di Sunnylands.

Dalam forum itu, Jokowi juga berbicara mengenai perdamaian dunia, pananganan aksi dan penyebaran paham radikalisme, serta dukungan pada ekonomi kreatif.

Saat berada di kantor Facebook, Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo sempat meninjau ruangan dan berdialog dengan pegawai Facebook dari Indonesia.

Sebelum meninggalkan kantor Facebook, Jokowi menulis pesan "Bersama Damai dalam Harmoni" berikut tanda tangan di dinding tanda tangan Facebook.

Dalam pertemuan dengan Jack Dorsey, CEO Twitter, Jokowi juga melihat peran penting media sosial ini dalam demokrasi digital. Ia berharap Twitter menegaskan platform sebagai penyebar informasi positif dan good governance.

"Saya mengajak @Twitter ikut sebarkan pesan toleransi dan perdamaian dunia -Jkw," tulis Jokowi melalui akun Twitternya ketika mengunjungi kantor Twitter di San Francisco.

Saat bertemu pimpinan negara-negara dalam forum ASEAN-US Summits, Jokowi menyampaikan gagasannya untuk memanfaatkan media sosial dalam menghadapi ekstremisme dan teroris.

Hal ini didasarkan pada fakta bahwa penyebaran paham ekstremisme dan ajakan bergabung dengan Foreign Terrorist Fighters (FTF) banyak dilakukan melalui media sosial.

"Oleh karena itu, kita harus bekerja sama dengan media sosial dalam menyebarkan perdamaian dan toleransi sebagai counter narasi," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com