Pada 18 Juni 2006, New York Times menerbitkan sebuah tulisan terkait ketakutan pemerintah Amerika Serikat akan ancaman teror yang dilakukan melalui gas hidrogen sianida.
Kali ini, incaran kelompok teroris yang diduga masih terkait dengan Al-Qaeda itu adalah jaringan kereta bawah tanah New York yang dikenal cukup padat.
Informasi soal penggunaan sianida oleh kelompok teroris ini disebutkan telah diketahui sejak tahun 2003 oleh otoritas negara itu.
Namun, salah seorang tokoh senior Al-Qaeda membatalkan rencana itu. Padahal, seorang terduga teroris yang tiba di kota New York sejak tahun 2002 dari Afrika Utara telah melakukan observasi di lokasi target serangan.
Times mengungkapkan pihak intelijen tidak mendapat informasi pasti alasan serangan itu batal dilakukan.
Akan tetapi, peningkatan keamanan terus dilakukan di kereta bawah tanah. Untuk diketahui, kereta bawah tanah New York sepanjang 656 mil, setiap harinya mengangkut 5 juta orang.
Di bulan yang sama, sejumlah rumah sakit di New York juga mulai mempersiapkan diri akan kemungkinan serangan sianida ini.
Mereka mulai menyiapkan sejumlah peralatan medis dan obat-obatan dalam jumlah banyak untuk mengantisipasi serangan sianida yang diduga akan dilakukan secara masif.
Baca: Gas beracun sianida di Shinjuku