Hoegeng mendapat tugas kembali di Sumatera Utara sebagai Kepala Reskrim. Misi utamanya adalah memberantas kelompok judi hingga smokel (penyelundupan) yang ternyata berhasil "menjinakkan" seluruh pimpinan Polri yang bertugas di sana.
Di saat Hoegeng dengan ganas memberantas praktek-praktek itu, tak jarang komplotan penjahat itu memiliki banyak akal untuk menaklukan polisi. Pemberian barangg mewah hingga fitnah pun dilancarkan kepada Hoegeng.
Hoegeng mendapat kabar bahwa pedagang India memfitnah istrinya telah menerima cincin berlian dari mereka. Hoegeng gusar bukan main dan memboyong sang istri, Merry ke kantor untuk dikonfrontasi dengan pedagang India yang terlibat kasus penyelundupan bahan pakaian.
"Kenal orang ini?" tanya Hoegeng kepada Merry. Merry menatap orang India itu lalu menggelengkan kepala.
Lalu kepada pedagang India itu, Hoegeng pun bertanya, "kamu kenal orang ini?"
"Tidak pak," jawabnya.
Hoegeng tak lagi kuasa menahan amarahnya dan berteriak bahwa wanita yang ada dihadapan orang India itu adalah istrinya.
"Lalu, bagaimana bisa istri saya ini kau hadiahi cincin berlian?" tukas Hoegeng.
Orang India itu terlihat gelagapan, takut, dan malu. Hoegeng sampai memaki dan melemparkan asbak karena tidak terima mendapat fitnah keji itu.
Tak hanya itu, keluarga Hoegeng sempat pula dihadiahi barang-barang mewah. Kali ini, barnag-barang seperti mesin cuci, pakaian bermerk, hingga alat elektronik lainnya bahkan sudah sampai di rumah Hoegeng.
Mendapat gempuran hadiah itu, Merry tak lantas langsung menerimanya. Dia melaporkan hadiah itu kepada Hoegeng yang langsung menuju ke rumah.
Saat Hoegeng menceritakan bahwa hadiah itu adalah bentuk suap, Merry pun setuju agar seluruh barang-barang itu dikembalikan.
Untuk soal keteguhannya menjaga harga diri, Hoegeng berkaca pada sosok Bung Hatta yang setelah mundur dari Wakil Presiden hanya memiliki uang tabungan Rp 200.
"Orang hidup lurus, apakah musti kurus di zaman ini?" demikian salah satu kutipan yang ada dalam buku "Hoegeng Polisi Idaman dan Kenyataan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.