"Dulu, landasannya sepi. Rakyat yang mendekat ke situ," kata Ryamizard di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Hal tersebut disampaikan Ryamizard menanggapi jatuhnya pesawat tempur Super Tucano milik TNI AU. Pesawat tersebut jatuh dan menimpa sebuah rumah warga di Jalan LA, Gang 12, Nomor 5, Blimbing, Kota Malang, Rabu siang ini. Pemilik rumah, Erna Wahyuningtyas, tewas karena peristiwa tersebut.
(Baca: Pesawat Latih Jatuh di Malang, Alutsista Perlu Dievaluasi)
"Itu permukiman 'datang' sendiri," kata Ryamizard.
Oleh karena itu, Menhan mengaku tidak akan mengevaluasi keberadaan landasan udara tersebut. Menurut dia, yang terpenting adalah mengevaluasi kenapa pesawat buatan Brasil tersebut bisa mengalami kecelakaan.
"Itu baru, buatan 2003, belum terlalu lama. Kondisinya baik. Kita lihat dulu itu karena apa, karena pesawat, orang, atau apa? Bisa juga cuaca," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.