Pernyataan ini disampaikannya setelah jatuhnya pesawat tempur Super Tucano milik TNI AU di Malang, Jawa Timur.
"Ini menunjukkan sesuatu yang perlu dievaluasi dalam sistem alutsista kita, apalagi ini digunakan bukan untuk latihan berat, tapi ini kan latihan ringan dan jatuh," kata Pramono, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Pramono mengatakan, ia mendapatkan laporan terkait perkembangan peristiwa jatuhnya pesawat tempur tersebut.
(Baca: Pesawat yang Jatuh di Malang Terjang Rumah Warga)
Ia berharap peristiwa seperti ini menjadi pembelajaran supaya tidak lagi terulang.
"Perlu dilakukan perbaikan dalam proses latihan. Kalau dilihat secara awam, ada kemungkinan apakah itu technical error atau human error. Kami menduga ada sesuatu dalam pesawat tersebut," kata dia.
Sekitar pukul 10.12 WIB, pesawat Super Tucano 3108 menimpa rumah warga, di Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Keramaian pun langsung terjadi di kawasan itu.
Sebelum jatuh, pesawat tempur Super Tucano milik TNI AU sempat terlihat terbang rendah di sekitar lokasi kecelakaan.
Sugeng (47), warga RT 5 RW 3, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing, mengaku sempat melihat pesawat tersebut berputar-putar di atas daerah itu dengan bunyi bising.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.