Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zainuddin Amali Tolak Maju Sebagai Caketum Golkar

Kompas.com - 02/02/2016, 20:29 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski belum jelas kapan penyelenggaraan musyawarah nasional Partai Golkar, sejumlah nama telah dimunculkan untuk menjadi calon ketua umum.

Salah satu nama yang muncul yakni nama Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Zainudin Amali. Nama Amali digadang akan maju oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Riau Agug Laksono.

Lalu, apa kata Amali soal penyebutan namanya yang masuk ke dalam bursa pencalonan ketua umum Golkar?

"Banyak yang lebih baik dari saya," kata Amali di Kompleks Parlemen, Selasa (2/2/2016).

Amali sendiri memilih untuk tidak maju ke dalam kontestasi tersebut. Meski demikian, Amali tak menyebut siapa tokoh Golkar yang layak memimpin partai itu selanjutnya.

"Insya Allah tidak maju," ujarnya.

(Baca: Agung Laksono Anggap Kader Kosgoro Layak Jadi Ketum Golkar)

Selain Amali, setidaknya ada 12 nama kader Golkar lain yang dianggap layak untuk mencalonkan diri sebagai calon ketua umum Golkar.

Mereka adalah Mahyudin, Ade Komarudin, Setya Novanto, Fadhel Muhammad, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Idrus Marham. Selanjutnya, Indra Bambang Utoyo, Syahrul Yasin Limpo, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Gusti Iskandar dan Agun Gunandjar.

Meski begitu, menurut Agung, untuk dapat mencalonkan diri sebagai calon ketua umum, setiap nama setidaknya harus mengantongi 30 persen dukungan dari DPD dan telah minimal lima tahun menjabat sebagai fungsionaris partai.

Kompas TV Siapa Ketum Golkar Selanjutnya?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com