Ketua Panitia Perayaan Natal Nasional Maruarar Sirait mengusulkan agar DPR membangun gereja dan rumah ibadah lainnya.
"Boleh enggak ada pura, wihara, kelenteng, dan gereja di parlemen untuk menunjukkan pluralisme?" kata Maruarar Sirait.
Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan akan mengakomodasi ide tersebut. Meski demikian, pria yang akrab disapa Akom ini mengaku membutuhkan dukungan.
Menurut dia, ada dua persoalan dalam mendirikan rumah ibadah lagi di Kompleks Parlemen. Pertama, pasti akan ada protes karena pembangunan rumah ibadah ini membutuhkan anggaran yang cukup besar.
“Saya ingin teman-teman anggota Dewan yang Kristiani bahu-membahu memperjuangkan bersama saya,” kata dia.
Kedua, keterbatasan lahan untuk mendirikan rumah ibadah.
”Kompleks tanahnya terbatas. Kita harus siasati benar,” ujar dia.
Namun, menurut Akom, yang penting saat ini adalah sikap menghargai pluralisme dan toleransi antara sesama anggota DPR yang berbeda agama.
Perbedaan agama dan politik tidak semestinya menjadi halangan untuk menjalin persahabatan dan memajukan negara.
“Kebersamaan dan toleransi ini kita jaga demi persatuan nasional. Intoleransi tak bisa hidup di negara ini. Ini amanat konstitusi kita, jadi tak bisa kita debatkan lagi,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.