Menurut Jokowi, kereta cepat merupakan bagian dari rencana besar menghubungkan daerah-daerah di Indonesia.
"Kereta cepat Jakarta-Bandung adalah bagian dari rencana besar kita menghubungkan kota-kota besar di Jawa dan luar Jawa -Jkw," tulis Jokowi, Kamis (28/1/2016).
(Baca: Jalan Terjal Kereta Cepat Jakarta Bandung)
Jokowi mengungkapkan, kereta merupakan moda transportasi massal masa depan. Moda transportasi massal jenis kereta ini ia anggap harus dimiliki oleh kota yang jumlah penduduknya padat.
"Kereta api masa depan transportasi massal kita. Kota-kota yang padat penduduknya harus sudah menggunakan moda transportasi ini -Jkw," kata dia.
(Baca: Jokowi Pantau Pro-Kontra Kereta Cepat)
Evaluasi
Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden, Johan Budi SP, mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan melakukan evaluasi secara berkala terkait proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Menurut Johan, evaluasi itu juga berkaitan dengan munculnya kritik dari masyarakat dan beberapa anggota DPR mengenai izin kereta cepat tersebut.
"Tentu ada evaluasi secara terus-menerus yang akan dilakukan Presiden. Nanti akan ada rapat berkaitan dengan soal itu," kata Johan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2016).
(Baca: KPK Ikut Pantau Proyek Kereta Cepat)
Johan mengakui, selain muncul kritik masyarakat dan anggota DPR, terdapat juga perdebatan antara Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan menteri lain yang berkaitan.
Terkait perizinan, kata Johan, Jokowi berharap Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan harus berkoordinasi dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.