JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, kesal dan menuding teman dekatnya, Fransisca Insani Rahesti, berbohong dalam kasus dugaan korupsi dengan terdakwa Gubernur (nonaktif) Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, dan istrinya, Evy Susanti.
Hal itu terjadi ketika Rio dihadirkan sebagai saksi dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Dalam sidang, Fransisca atau Sisca juga dihadirkan untuk membandingkan keterangan Rio. Sisca merupakan mantan karyawan magang di kantor pengacara Otto Cornelis Kaligis, pengacara Gatot.
Rio bersaksi, Sisca pernah bercerita tentang sebagian pengacara di kantor OC Kaligis setelah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan (OTT) M Yagari Bhastara alias Gary.
"Dia takut akan dipanggil soal OTT Gary. Itu yang saya tahu," ujar Rio dalam persidangan.
Saat itu, Rio meminta agar Sisca tidak cemas karena tidak terkait dengan tangkap tangan KPK. OTT itu terkait dugaan suap terhadap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Medan.
Sisca membantah keterangan Rio itu. Menurut dia, pertemuan itu dilakukan di restoran dimsum dekat Kantor Partai Nasdem, Jakarta.
Saat itu, Sisca mengutarakan kecemasannya kepada Rio karena menerima surat panggilan dari KPK. Ia takut dirinya terseret karena menjadi perantara pemberian uang sebanyak Rp 200 juta dari Evy untuk Rio.
"Saat itu Rio bilang, 'Sis, kamu tenang aja. Kalau diperiksa, yang paling bagus, uangnya saya (Rio) tahu, tetapi uangnya masih ada di kamu (Sisca). Tenang ya, seperti itu saja, ya,'" ujar Sisca menirukan ucapan Rio.
Sisca sempat ragu dengan skenario yang dirancang Rio. Namun, Rio kembali meyakinkannya bahwa itu rencana terbaik.
Rio kemudian mengembalikan uang Rp 200 juta di tangannya kepada Sisca untuk dikembalikan kepada Evy.
"Katanya, 'Demi Allah, Sis, masa aku jeblosin kamu,'" kata Sisca.
Mendengar bantahan Sisca, suara Rio meninggi. Ia menuding Sisca berbohong dalam persidangan.
Ia pun membantah ingin menyelamatkan diri dari KPK sehingga merancang skenario seperti yang dijelaskan Sisca.
"Enggak ada itu penyelamatan diri. Kita sama-sama disumpah, ya. Jangan kemudian dibalik, seakan semua skenario saya, saya minta uang, semuanya saya," kata Rio.
Setelah itu, Sisca membeberkan adanya pemberian dua kartu SIM berbeda provider dari Rio kepada dia dan kakaknya, Clara Widi Wiken, saat bertemu di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
Menurut Sisca, Rio mengarahkan agar kartu SIM pertama digunakan untuk berkomunikasi sebelum pemeriksaan di KPK. Adapun kartu SIM lain digunakan seusai diperiksa KPK.
Namun, Rio kembali membantahnya. Menurut dia, dua kartu itu diberikan atas permintaan Sisca.
"Saya tidak pernah kontak Sisca dan Wiken. Ini kita sama-sama disumpah ya. Tidak ada laporan juga setelah itu (diperiksa). Ini ada pembicaraan yang dipotong-potong," kata Rio.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.