Polri sulit menangkap karena Bahrun tidak berada di Indonesia. Badrodin menuturkan, berdasarkan informasi yang diterima, Bahrun saat ini berada di Suriah dan bergabung dengan kelompok ISIS.
Dia menilai akan sangat sulit menangkap Bahrun karena otoritas Suriah juga kesulitan menangani ISIS di bawah pimpinan Abu Bakr Al Baghdadi.
(Baca: Betulkah Rekaman yang Beredar Suara Bahrun Naim?)
"Persoalannya, di sana (Suriah), negara juga tidak mempunyai kemampuan. Bagaimana mungkin bisa kerja sama. Kalau ada yang lebih mampu kan Baghdadi sudah ditindak," kata Badrodin, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Saat ini, kata dia, kepolisian masih terus berusaha mendapatkan informasi mengenai Bahrun.
"Kalau di sana, kita paling hanya info-info saja. Tergantung aparat setempat," ungkapnya.
(Baca: Polda Metro: Ada Perintah dari Bahrun Naim untuk Serang Jakarta )
Pada Kamis (14/1/2016), terjadi ledakan bom di sekitar perempatan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Ledakan bom disusul dengan serangan tembakan dari beberapa pelaku teror.
Berdasarkan keterangan Polri, pelaku teror diduga merupakan sel ISIS pimpinan Bahrun Naim. Bahrun disebut ingin membuktikan pengaruhnya di Indonesia agar bisa menjadi pimpinan ISIS di Asia Tenggara.
(Baca: Jejak Bahrun Naim, dari Upaya Penyerangan Obama hingga Calon Pemimpin ISIS)
Akibat serangan itu, delapan orang tewas, empat di antaranya diduga pelaku teror. Adapun korban luka berat dan ringan mencapai puluhan.
Setelah serangan itu, aparat kepolisian berhasil menemukan beberapa bom rakitan yang belum diledakkan, beserta pistol rakitan dan amunisinya.
Bom dirakit pelaku di Jakarta, sedangkan senjata rakitan diduga berasal dari Mindanao, Filipina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.