Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahrun Naim Dikenal sebagai Ahli Gerilya Kota

Kompas.com - 16/01/2016, 15:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sosok Bahrun Naim dikenal mempunyai kecerdasan merancang perang di tengah kota di antara rekan-rekannya. Hal itu diungkapkan Harits Abu Ulya, sahabat lama Bahrun yang pernah menjadi pengacara saat Bahrun berurusan dengan hukum.

Saat ini, Harits berperan sebagai pengamat teroris dari Certified International Investment Analyst (CIIA).

"Dia itu dikenal ahli gerilya kota. Makanya, saat teror di Sarinah terjadi, saya sudah menduga, jangan-jangan dia yang lakukan," ujar Harits dalam acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2016).

"Jadi, kalau Santoso itu jago gerilya di hutan, Bahrun Naim ini sudah lama mencari formula menggerakkan jaringan pada gerilya di kota," lanjut dia.

Pasca-peristiwa pengeboman dan penembakan di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1/2016) lalu, Kepala Polda Metro Jaya Irjen (Pol) Tito Karnavian menyebut Bahrun sebagai otak penyerangan.

Harits mengenal Bahrun sebagai sosok yang memiliki intelektualitas tinggi, pendiam, pintar, tetapi tidak kesulitan dalam bergaul. Bahkan, Bahrun dikenal memiliki kemampuan yang baik dalam beradaptasi di lingkungannya.

Tidak heran, di antara rekan-rekannya, Bahrun dianggap sebagai pemimpin (Baca: Bahrun Naim, dari Terpidana hingga Ambisi Memimpin NIIS Asia Tenggara).

"Makanya, dalam kondisi gerakan mereka saat itu, lalu muncul sosok Bahrun Naim, lalu bisa memberikan perspektif bagaimana memberi perlawanan," ujar Harits.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti memastikan, Bahrun Naim adalah sosok di balik serangan teror di dekat Sarinah, Kamis lalu. (Baca: Kapolri: Bahrun Naim Masih di Suriah).

Sebanyak 21 orang menjadi korban dalam peristiwa itu. Lima di antaranya adalah polisi. Dari 21 korban, tiga warga sipil meninggal dunia. Pelaku terlihat berjumlah lima orang. Semua pelaku meninggal di lokasi. Namun, polisi menduga kuat, jumlah pelaku lebih dari lima orang. Dengan kata lain, diduga ada yang melarikan diri.

Baca: Bahrun Naim, Bom Sarinah, dan "Konser" yang Tertunda...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com