Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah dari Bantaeng, Daerah Langganan Banjir yang Kini Surplus Pangan

Kompas.com - 13/01/2016, 20:16 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Saat pertama kali menginjakkan kaki di Bantaeng, Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menyaksikan betapa sengsaranya kehidupan masyarakat di sana. Banjir melanda hampir setiap tahun.

Sejak saat itu, ia memiliki mimpi untuk menjadikan Bantaeng, tanah kelahiran ayahnya, menjadi lebih baik.

Dalam sebuah talkshow "Inspiring Leader" yang diselenggarakan oleh Cyrus Network dan Citra Activation di Auditorium Pusat Studi Jepang UI Depok, rabu (13/1/2016), Nurdin memaparkan kisahnya selama menjadi Bupati Bantaeng sejak 2008.

"Masalah terbesar saat itu di Bantaeng adalah banjir. Banyak sawah yang terendam. Maka saya membangun cekdam (tanggul pengaman) dan sungai buatan. Dengan begitu saat musim kemarau pun tidak akan kekeringan," kata Nurdin.

Kini, di tangan Nurdin Abdullah, Kabupaten Bantaeng tak lagi dipandang sebelah mata. Perlahan Kabupaten yang terletak di Sulawesi Selatan ini mulai unjuk gigi. Dengan berfokus meningkatkan sektor pertanian sebagai unggulan.

Untuk mewujudkan proyek itu, dia mengikutsertakan mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar dan mahasiswa dari Jepang. Hasilnya, Bantaeng bisa surplus 21 persen di bidang ketahanan pangan.

Di sektor pelayanan kesehatan, Nurdin menginisiasi Brigade Siaga Bencana lengkap dengan layanan call center. Brigade ini terdiri dari tenaga-tenaga medis yang siap siaga selama 24 jam ketika masyarakat membutuhkan di rumahnya.

Tidak hanya di Bantaeng, Brigade Siaga Bencana juga melayani 8 Kabupaten di sekitarnya. Selain itu sektor pariwisata pun ia jadikan andalan untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya.

Pantai-pantai yang ada dibenahi dan dipercantik sehingga menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Ada beberapa pantai yang menjadi andalan tujuan wisata di sana, seperti Pantai Marina Korong Batu, Pantai Lamalaka, dan Pantai Seruni. Ke depannya, Bantaeng akan bersaing di sektor pariwisata tanah air," ungkapnya.

Kebijakan lain yang ia lakukan adalah memangkas anggaran belanja pegawai yang dirasa tidak perlu. Sehingga, dana APBD yang ada cukup untuk pembangunan infrastruktur.

"APBD yang dimiliki oleh Bantaeng itu sebesar 231 miliar rupiah, 62 % habis untuk belanja pegawai. Kira-kira besarnya 21 miliar rupiah. Akhirnya saya perkecil menjadi 3 miliar saja," ujar Nurdin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com