Menurut Jokowi, selama ini masih banyak terjadi ketimpangan ekonomi antara masyarakat yang tinggal di kawasan Indonesia bagian barat dan kawasan timur. Ia mencontohkan, dalam pembelian kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur misalnya, harga kebutuhan di Indonesia timur terbilang tinggi.
“Di sini bensin premium harganya kurang lebih Rp 7.000. Tetapi di pegunungan tengah Jaya Wiyaya, di Wamena, harganya sampai Rp 60.000 – Rp 70.000. Terus semen, di sini Rp 60.000 – Rp 70.000 (per sak), di sana ada yang Rp 800 ribu sampai Rp 1,5 juta,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, ketimpangan harga itu dapat diatasi apabila infrastruktur di daerah dibangun secara merata. Karena itu, pemerintah selama ini terus menggenjot pembangunan infrastruktur di daerah, terutama di kawasan pinggiran.
“Kita sudah tidak mau membangun paradigma pembangunan infrastruktur itu Jawa sentris, tetapi Indonesia sentris. Baik itu membangun pelabuhan, bandara, maupun bendungan. Jadi jangan kaget anggaran infrastruktur kita menjadi berlipat tahun ini menjadi Rp 311 triliun,” ujarnya.
Persoalan lain yang harus diselesaikan pemerintah, kata Jokowi, yakni kemiskinan. Jika merujuk pada data yang ada, kata Jokowi, angka kemiskinan masyarakat mencapai 11 persen.
“Tapi itu patokannya apa? Kalau patokannya (pendapatan) 1 dollar AS mungkin iya (11 persen). Tapi kalau patokannya menurut Bank Dunia, (yaitu) 2 dollar, angkanya akan sangat berbeda sekali,” kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.