Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/01/2016, 23:15 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly dituding sengaja memperparah kekisruhan Partai Golkar dengan mencabut surat keputusan pengesahan hasil Munas Ancol.

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pun dinilai telah sengaja melakukan pembiaran atas perliaku Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) tersebut.

"Jokowi-JK sengaja melakukan pembiaran agar Golkar sebagai aset nasional menjadi tidak bisa berfungsi," kata Syamsuddin Anggir Monde, ketua umum sebuah ormas bernama Gerakan Cinta Tanah Air Persatuan Nasionalis Indonesia (Getar PNI), Sabtu (9/1/2016).

Akibat langkah Menkumham mencabut surat keputusan (SK) pengesahan Munas Ancol dan tidak mengesahkan Golkar Munas Bali, Golkar kini tidak mempunyai kepengurusan yang sah.

Masa berlaku hasil Munas Riau 2009 juga sudah habis pada 31 Desember 2015 lalu.

Perbuatan pemerintah itu, menurut Syamsuddin, telah menyebabkan legitimasi partai berlambang beringin ini dipertanyakan.

Fraksi Golkar di DPR tidak memiliki legalitas hukum yang jelas dan kini semakin terpecah antarkubu.

Kepala daerah terpilih yang diusung dalam pilkada serentak pada 9 Desember 2015 juga dipertanyakan. Sebab, para calon tersebut diusung Golkar atas kesepakatan Agung Laksono atau Aburizal Bakrie selaku ketua umum kedua kubu, yang saat ini tidak punya payung hukum jelas.

"Kedaulatan rakyat telah dirusak oleh pemangku kekuasaan yang memang sengaja dengan serta-merta mengkhianati nilai-nilai moral Pancasila dan sebagainya," kata Syamsuddin.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengaku hanya mengambil keputusan mengenai kepengurusan Golkar berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA).

Menurut dia, MA memang meminta agar SK Munas Ancol dicabut, tetapi tak disebutkan secara eksplisit bahwa Menkumham harus mengesahkan Munas Bali.

Menkumham meminta pengurus kedua kubu untuk menyelesaikan persoalan dualisme ini secara internal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Abuya Muhtadi Disebut Dukung Ganjar-Mahfud dan Gabung TPN Jadi Dewan Penasihat

Abuya Muhtadi Disebut Dukung Ganjar-Mahfud dan Gabung TPN Jadi Dewan Penasihat

Nasional
Selamat Jalan Achmad Subechi, Wartawan Lucu yang Sederhana

Selamat Jalan Achmad Subechi, Wartawan Lucu yang Sederhana

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Sebut Tim Prabowo-Gibran Usulkan Debat Hanya Pemaparan Visi-Misi

Kubu Anies-Muhaimin Sebut Tim Prabowo-Gibran Usulkan Debat Hanya Pemaparan Visi-Misi

Nasional
Obituari Achmad Subechi, Wartawan Jalanan Berjiwa Proletar

Obituari Achmad Subechi, Wartawan Jalanan Berjiwa Proletar

Nasional
Kenang Doni Monardo, Cak Imin: Orang Tekun, Betul-betul Kerja untuk Rakyat

Kenang Doni Monardo, Cak Imin: Orang Tekun, Betul-betul Kerja untuk Rakyat

Nasional
KPU Konfirmasi 2 Timses Usul Capres-Cawapres Datang Bersama Saat Debat, Sebut Tak Langgar PKPU

KPU Konfirmasi 2 Timses Usul Capres-Cawapres Datang Bersama Saat Debat, Sebut Tak Langgar PKPU

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Disebut Sangat Berduka atas Meninggalnya Doni Monardo

Wapres Ma'ruf Amin Disebut Sangat Berduka atas Meninggalnya Doni Monardo

Nasional
Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Doni Monardo, Ganjar: Sahabat Saya...

Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Doni Monardo, Ganjar: Sahabat Saya...

Nasional
Timnas Anies-Muhaimin Bantah Usulkan Tak Ada Debat Khusus Cawapres

Timnas Anies-Muhaimin Bantah Usulkan Tak Ada Debat Khusus Cawapres

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Terima Kunjungan Abuya Muhtadi, Diwakili Yenny Wahid dan Andika Perkasa

TPN Ganjar-Mahfud Terima Kunjungan Abuya Muhtadi, Diwakili Yenny Wahid dan Andika Perkasa

Nasional
Prabowo Didoakan Jadi Presiden Ke-8 RI, Diharapkan Dapat Sejahterakan Rakyat

Prabowo Didoakan Jadi Presiden Ke-8 RI, Diharapkan Dapat Sejahterakan Rakyat

Nasional
Jenazah Doni Monardo Akan Dimakamkan di TMP Kalibata Besok

Jenazah Doni Monardo Akan Dimakamkan di TMP Kalibata Besok

Nasional
Jenazah Doni Monardo Disemayamkan di Mako Kopassus Cijantung Besok

Jenazah Doni Monardo Disemayamkan di Mako Kopassus Cijantung Besok

Nasional
Ganjar: Dunia Pendidikan Tak Hanya Ciptakan Tukang, tapi Harus Bangun Integritas

Ganjar: Dunia Pendidikan Tak Hanya Ciptakan Tukang, tapi Harus Bangun Integritas

Nasional
Obituari Doni Monardo, dari Kopassus Sampai 'Pendekar' Lawan Covid-19

Obituari Doni Monardo, dari Kopassus Sampai "Pendekar" Lawan Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com