"Penurunan harga BBM ini adalah kado Tahun Baru 2016 yang indah untuk seluruh rakyat Indonesia dari Presiden Jokowi," kata Misbakhun dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/12/2015) malam.
Misbakhun menambahkan, keputusan Presiden Jokowi itu patut diapresiasi. Sebab, butuh keberanian untuk mengambil keputusan itu.
"Saya mengapresiasi langkah pemerintah terkait penurunan harga BBM tersebut sebagai sebuah langkah politik yang berani dan berpihak kepada rakyat kecil. Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah yang peka terhadap keinginan rakyat," ujar Misbakhun.
(Baca: Harga Premium Turun Jadi Rp 7.150, Solar Jadi Rp 5.950)
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Bali ini menganggap kebijakan penurunan harga BBM akan mendorong daya beli masyarakat sehingga meningkatkan sektor produksi.
"Secara makro mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Selain itu, Misbakhun menyatakan, keputusan pemerintah itu juga sejalan dengan masukan dan saran dari Partai Golkar bahwa sudah saatnya harga premium diturunkan seiring anjloknya harga minyak di pasaran dunia.
(Baca: Ini Alasan Pemerintah Baru Turunkan Harga BBM 5 Januari)
"Jadi, sudah sepantasnya diikuti oleh penurunan harga BBM di dalam negeri karena Indonesia adalah negara pengimpor minyak," ucapnya.
Harga baru premium adalah Rp 7.150, sedangkan solar Rp 5.950. Sebelumnya, harga premium Rp 7.400 per liter, sementara harga solar Rp 6.700 per liter. Harga baru itu akan berlaku mulai 5 Januari 2016.