Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundur Saat Akhir Sidang MKD, Novanto Dianggap Tak Tunjukkan Keinginan Baik

Kompas.com - 17/12/2015, 17:07 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti menilai bahwa tidak ada niat baik dari Setya Novanto dengan mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR RI jelang ketuk palu persidangan Mahkamah Kehormatan Dewan.

"Jelas-jelas tidak ada keinginan baik dari Saudara Setya Novanto dengan mengundurkan diri. Kalau disebut (mundur) demi kepentingan bangsa dan negara, ya kan tinggal menunggu ketuk palu. Kalau supaya tidak menimbulkan kegaduhan, sudah gaduh," ujar Ray, Kamis (17/12/2015)  di Jakarta.

Menurut Ray, kalaupun Novanto ingin mengundurkan diri, seharusnya dilakukan di tengah-tengah proses sidang KMD, bukan di ujung proses.

Dengan hasil akhir 10 orang anggota MKD menyatakan adanya pelanggaran kode etik sedang dan tujuh orang menyatakan pelanggaran berat, maka hal itu akan berujung dengan menonaktifkan Novanto dari jabatan Ketua DPR RI.

Ray menengarai ada upaya yang tidak sungguh-sungguh dari anggota MKD dari Fraksi Partai Golkar. Pandangan mereka di akhir sidang dianggap tidak masuk akal dengan hal yang mereka persoalkan di awal sidang.

"Di satu segi mereka mempersoalkan legal standing, keaslian rekaman, tapi putusannya (menganggap) salah berat. Di mana logikanya?" ucap Ray.

Ia menilai bahwa Novanto dan Golkar tidak memperlihatkan adanya keinginan tulus, baik untuk meminta maaf maupun menyatakan ada pelanggaran berat.

Novanto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI periode 2014-2019.

Pengunduran itu dilakukan beberapa saat jelang pengambilan putusan MKD atas dugaan pelanggaran kode etik Novanto sebagaimana dilaporkan oleh Menteri ESDM Sudirman Said.

Dalam surat yang dilayangkan ke MKD, Rabu malam, Novanto menyatakan bahwa ia mundur karena ingin menjaga harkat dan martabat Dewan. Selain itu, ia ingin agar masyarakat tidak gaduh atas kasus yang sedang menimpanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com