Demikian dikatakan oleh Direktur Pengamanan dan Pengawasan BNP2TKI, Brigjen Pol Nurwindianto yang hadir dalam acara Pertemuan Tim Koordinasi Interpol dengan pemangku kepentingan di Bogor, Jumat (11/12/2015).
"Kerjasama ini sangat penting mengingat Interpol memiliki jejaring ke 190 negara plus 3 negara yang akan di kukuhkan pada Sidang Interpol ke-85 tahun 2016 di Bali," ujarnya.
"Interpol memiliki data informasi yang dapat BNP2TKI gunakan dalam rangka penanganan masalah TKI maupun menanggulangi tindak TPPO," ujar Nurwindianto.
Dia mengakui permasalahan TKI sangat kompleks. Untuk itu, penanganannya membutuhkan kerjasama berbagai pihak, antara lain kementerian atau lembaga, serta pemangku kepentingan lainnya.
"Untuk itu, terkait acara Interpol ini dibutuhkan adanya tindak lanjut yang nantinya akan diawali dengan MoU antara BNP2TKI dan Interpol untuk memperkuat jejaring dan informasi serta data untuk BNP2TKI," jelas Nurwindianto.
Selain itu, masalah dan ancaman saat ini juga semakin dinamis. Menurut dia, potensi munculnya teroris dan paham ISIS yang mulai masuk ke Indonesia sangat rawan bagi para TKI.
"Butuh penguatan menghadapi ancaman-ancaman dan isu-isu global, regional dan nasional di tengah lingkungan yang semakin dinamis ini," sambungnya.
Sementara itu, Ses BNC Interpol Brigjen Polisi Azwar Emzet menyampaikan bahwa Interpol mendukung upaya perlindungan terhadap TKI yang dilakukan BNP2TKI di bawah kepemimpinan Nusron Wahid. Menurut dia, kerjasama antarlembaga harus semakin dioptimalkan.
"Kami siap kalau BNP2TKI mengundang kami untuk menjadi pembicara dalam acara yang diselenggarakan BNP2TKI atau dalam event apapun," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.