Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentra Usaha TKI Purna Jadi Bukti Negara Hadir Bagi Mantan TKI

Kompas.com - 09/12/2015, 23:23 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu wujud negara hadir bagi TKI dan keluarganya telah dibuktikan dan dapat dilihat secara nyata dengan bentuk kegiatan pemberdayaan terintegrasi oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Upaya itu diperuntukkan bagi TKI purna dan keluarganya, para WNI-Overstayers atau TKI bermasalah.

Upaya tersebut adalah Sentra Usaha TKI Purna di beberapa lokasi di Indonesia. Sentra tersebut seperti halnya Sentra Usaha Peduli TKI yang juga baru dibentuk dan diresmikan oleh Deputi Perlindungan, Lisna Yoeliani Poeloengan, didampingi Direktur Pemberdayaan, Arini Rahyuwati di kelurahan Watang Bacukiki, kecamatan Bacukiki, Parepare, Sulawesi Selatan (8/12/2015).

Lisna mengatakan, didirikannya Sentra Usaha Peduli TKI Purna itu diharapkan bisa menjadi wadah bagi para mantan TKI untuk berkarya dan membangun daerahnya.

"Potensi TKI sangatlah besar terhadap roda perekonomian daerah," ujar Lisna.

Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Walikota Parepare Taufan Pawe, anggota DPRD Sulsel Andi Nurhanjani, ratusan calon TKI, TKI Purna dan kelurganya, juga dari unsur Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dan Muspida Parepare, camat dan lurah sekota parepare serta stakeholders penyelenggara penempatan dan perlindungan TKI, perbankan, konsorsium asuransi, pelaksana atau dinas kesehatan, dan asosiasi PPTKIS.

Pada kesempatan tersebut BNP2TKI juga memberikan bantuan kepada kelompok usaha Masagenae, yaitu kelompok usaha Mario dan kelompok usaha Samaturue dalam bentuk sarana transportasi untuk operasional TKI Purna tersebut.

"Kami menyambut baik acara ini dan akan didukung sepenuhnya melalui SKPD setempat," ujar Walikota Parepare Taufan Pawe.

Menurut Lisna, acara itu merupakan wujud nyata negara hadir bagi TKI. Melalui Sentra Usaha Peduli TKI Purna yang diresmikan di Minahasa dan beberapa daerah lain di Indonesia, kegiatan tersebut dilaksanakan BNP2TKI berkolaborasi dengan lembaga keuangan dan pebisnis sebagai wujud nyata kerjasama meningkatkan ekonomi keluarga TKI Purna khususnya dan masyarakat sekitarnya.

Lisna menambahkan, kegiatan itu juga upaya BNP2TKI mendukung program nasional "Indonesia Memanggil" sebanyak 1,8 juta WNI Overstayer dan TKI bermasalah. Dirinya berharap akan ada peraturan daerah (Perda) di Parepare yang mengatur tentang TKI secara rinci TKI, mengingat Parepare merupakan "Pasompa" atau daerah transit untuk berangkat menjadi TKI ke luar negeri.

Selain meresmikan sentra usaha peduli TKI purna, BNP2TKI juga meresmikan sarana kesehatan bagi TKI. Sarana kesehatnt tersebut dibutuhkan untuk memeriksakan kesehatan para TKI sebagai salah satu syarat berangkat bekerja ke luar negeri.

"Parepare merupakan kantong TKI sejak zaman dulu, namun masih belum semuanya berangkat secara prosedural," kata Lisna.

Umumnya mereka sebagai TKI ilegal banyak yang berasal dari NTB, NTT, Jawa Timur, maupun masyarakat sekitar Parepare. Namun, Parepare saat ini sudah menjadi pusat informasi tentang ketenagakerjaan dan tempat pelayanan pemberangkatan dan pemulangan TKI. Sebagai informasi, sampai November 2015 lalu penempatan TKI dari Parepare sebanyak 1.986 orang, dengan Rremitansi pertahunnya kurang lebih Rp 1,6 miliar.

Di acara ini Lisna juga menggagas konsep One Village One Product (Satu Desa Satu Produk) sebagai upaya mengoptimalkan usaha-usaha produktif di desa, terutama bagi TKI Purna dan keluarganya.

"Konsep ini meniru Thailand, di mana dengan berfokus pada kearifan lokal dan dukungan pemerintah daerah terbukti mampu meningkatkan kemandirian dan menggerakkan perekonomian daerah. Jika melihat potensi yang tersedia, saya yakin Indonesia juga bisa melakukannya," tambah Lisna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com