Anggota MKD dari Fraksi Partai Amanat Nasional, A Bakrie, lebih unik lagi.
"Awalnya Anda menyerahkan (rekaman) 11 menit, kenapa sekarang ini diserahkan lebih lengkap lagi? Apa maksudnya ini? Apakah ada maksud lain? Terus terang saja karena di sini, Anda lebih dominan mengadukan Pak Novanto ke MKD. Padahal, di rekaman ada banyak nama, kenapa tidak Anda laporkan juga?" tuturnya.
Kecurigaan MKD "masuk angin" memang semakin kuat setelah beredar isu operasi senyap yang dilakukan sejumlah pihak.
"Upaya (suap) itu memang ada, tetapi kami tidak terpengaruh sama sekali. Kami akan tetap berjalan sesuai UU," tutur Wakil Ketua MKD dari Fraksi PDI-P, Junimart Girsang.
Ditambah adanya anggota MKD dari F-PPP, Zainut Tauhid, yang tiba-tiba diganti oleh A Dimyati Natakusumah, isu "Yang Mulia 'masuk angin'" terus merebak.
Terbukti, Dimyati langsung mengikuti sidang MKD setelah Setya menandatangani Surat Keputusan Peresmian Pergantian Anggota, Senin pagi.
Di tengah berbagai isu tersebut, Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo menulis dalam status BBM-nya, "#Bingung. Pilih Integritas/Isi Tas?" (NTA/AGE)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 8 Desember 2015, di halaman 2 dengan judul "Antara Integritas dan 'Isi Tas'".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.