Soal hadiah, Ayat menekankan bahwa hadiah bukan tujuan utama. "Kejarlah gagasannya untuk tak berbuat dan ikut memberantas korupsi di masyarakat," papar Ayat.
Terkait dengan kegiatan tersebut, Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Rahmat Handoko mengajak peserta mengamalkan nilai-nilai integritas dalam perilaku kehidupan.
"Korupsi di kalangan pemimpin sudah sangat luar biasa. Diajarkan apa pun, tak lagi mempan. Masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. Oleh karena itu, saya mengajak untuk mengamalkan nilai integritas itu secara nyata," tuturnya.
Berbagai acara
Sejauh ini, Festival Antikorupsi 2015 merupakan rangkaian kegiatan komunitas dan warga Bandung untuk memperingati Hari Antikorupsi Internasional.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh 17 komunitas dengan lebih dari 24 kegiatan yang tersebar di lima wilayah Kota Bandung.
Kegiatan dimulai sejak November lalu, dengan peluncuran Gerakan Difabel Antikorupsi (Gradasi) di Taman Film, Bandung, yang akan berakhir pada Desember mendatang.
Koordinator media Festival Antikorupsi 2015, Lia Endiani, menjelaskan, berbagai kegiatan yang digelar di antaranya festival kampung kreatif di kawasan Dago Pojok, Bandung utara, pentas teater rakyat, lomba orasi antikorupsi, parenting antikorupsi, dan Prung Semai Kebaikan di lima SMA/SMK. (DMU)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Desember 2015, di halaman 4 dengan judul "Melawan Korupsi adalah Harga Mati".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.