- Presiden PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengaku, tidak pernah meminta untuk bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto.
Permintaan itu justru datang dari Novanto melalui salah satu Komisaris PT Freeport Indonesia, Marzuki Darusman.
"Awal saya dapat posisi Januari 2015, saya sudah diminta untuk kiranya bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto. Permintaan itu datang dari salah satu komisaris, meminta agar bisa ketemu Ketua DPR," kata Maroef saat bersaksi dalam persidangan di Mahkamah Kehormatan Dewan di Kompleks Parlemen, Kamis (3/12/2015).
Bahkan, ketika Maroef masih menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), permintaan pertemuan itu sudah diterima. Saat itu, Novanto belum menjabat sebagai Ketua DPR, melainkan sebagai salah satu pengurus Partai Golkar.
Setelah menyetujui rencana pertemuan tersebut, Maroef kemudian memerintahkan stafnya untuk mengatur pertemuan. Pertemuan pertama berlangsung pada April 2015 dan hanya sebagai courtessy visit.
Dalam pertemuan itu, Maroef menjelaskan
company profile Freeport Indonesia. Termasuk juga apa saja kontribusi yang telah diberikan Freeport kepada Papua.
Di akhir pertemuan, Novanto kembali mengajak dirinya agar bisa bertemu kembali di lain waktu.
"'Pak Maroef kapan-kapan kita ketemu lagi ya. Kita ngopi-ngopi. Dan saya kenalkan dengan kawan saya.' Saya nggak tahu dan nggak tanya siapa kawan itu," kata Maroef.