Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Terganggu Namanya Dicatut

Kompas.com - 16/11/2015, 18:16 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku terganggu adanya tokoh politik yang mencatut namanya kepada PT Freeport seperti disampaikan Menteri ESDM Sudirman Said.

"Pasti saya terganggu," kata Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (16/11/2015).

Kalla melanjutkan, dia makin terganggu saat mengetahui oknum pencatut namanya itu meminta 9 persen saham Freeport untuknya.

Ia lalu berseloroh tidak mungkin meminta saham Freeport, terlebih lagi dengan angka 9 persen.

"Saya dibilang minta 9 persen, yang benar saja, kurang segitu," selorohnya.

Kalla sebelumnya menerima kedatangan Ketua DPR Setya Novanto yang mengklarifikasi masalah pencatutan nama tersebut.

Kepada Kalla, Novanto menyatakan tidak pernah mencatut nama Kepala Negara saat bertemu Freeport.

Sudirman Said telah melaporkan anggota DPR yang mencatut nama Presiden dan Wapres kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (DPR). (Baca: Ruhut Sebut Anggota DPR Pencatut Nama Presiden sebagai Komandan)

Sudirman enggan menyebutkan identitas "politisi kuat" yang dilaporkannya. Namun, ia mengungkap sedikit informasi yang diterimanya dari pimpinan PT Freeport Indonesia. (Baca: Politisi Pencatut Nama Presiden 3 Kali Bertemu Freeport)

Menurut Sudirman, politisi itu tiga kali menemui pihak Freeport dengan sejumlah pengusaha lain untuk membicarakan mengenai persoalan perpanjangan kontrak.

Politisi itu menjanjikan suatu cara penyelesaian tentang kelanjutan kontrak PT Freeport Indonesia. (Baca: Istana: Tak Peduli Pencatut, Presiden Jokowi Tak Bisa Didikte soal Freeport)

Anggota DPR itu meminta saham 20 persen dengan menjanjikan proses renegosiasi kontrak Freeport berjalan mulus.

Sebanyak 11 persen saham disebut untuk Presiden dan 9 persen saham untuk Wapres. (Baca: "Politisi Kuat" Minta Saham 20 Persen ke Freeport untuk Presiden dan Wapres)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com