JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo belum menentukan langkah terkait hasil audit investigasi terhadap Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).
Ini disebabkan hasil audit itu belum sampai ke meja Presiden.
"Secara resmi Bapak (Presiden) belum menerima audit forensik Petral," kata Pramono, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Pramono mengungkapkan, Presiden Jokowi sedang melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur saat informasi mengenai hasil audit Petral tersiar melalui media massa.
Kajian akan dilakukan saat hasil audit itu sudah diterima oleh Presiden.
"Kalau sudah diterima dokumen resmi tentu akan kita kaji langkah yang akan diambil setelah mendengarkan masukan dari menteri terkait," ucap Pramono.
Audit investigasi terhadap Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) dan anak usahanya telah selesai.
Satu poin temuan penting, yaitu PT Pertamina (Persero), sebagai induk dari Petral Group tidak terlibat dari permainan kotor para mafia migas ini.
Hal ini ditegaskan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Minggu (8/11/2015).
"Jadi, ada pihak ketiga yang bukan manajemen Petral, bukan Pertamina, bukan pemerintah yang ikut campur," kata Sudirman.
Likuidasi Petral Group merupakan satu dari sekian banyak rekomendasi Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas, yang digawangi Faisal Basri dan kawan-kawan, untuk membersihkan praktik-praktik mafia.
Sebelum pembubaran Petral Group, Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk dilakukan audit investigasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.