"Tiga bulan lalu, tingkat kepuasan mencapai sekitar 70 persen. Namun, saat survei dilakukan pada satu pemerintahan Jokowi-JK, kepuasan hanya mencapai 48,7 persen," ujar peneliti LSJ Ikhsan Rosidi, dalam konferensi pers, di Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (5/11/2015).
Hasil survei LSJ mengenai satu tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla menunjukkan, sebanyak 47,9 persen responden menyatakan tidak puas. Sebanyak 48,7 persen menyatakan puas, dan 3,4 persen menyatakan tidak tahu.
Menurut Ikhsan, jika pertanyaan tingkat kepuasan dilakukan pada awal pemerintahan, angka kepuasan bahkan bisa di atas 80 persen. Namun, seiring waktu, publik akan menilai apakah kinerja pemerintahan saat ini sesuai dengan ekspektasi saat memilih Jokowi-JK pada Pemilihan Presiden 2014 lalu.
"Ekspektasi tinggi bisa jadi masalah ketika tidak mampu dipenuhi. Semakin tinggi ekspektasi, semakin sulit pemerintah memenuhinya," kata Ikhsan.
Menurut Ikhsan, tingkat kepuasan publik yang menurun bisa jadi karena adanya persepsi negatif yang dibentuk oleh media. Salah satunya adalah ketidakmampuan pemerintah mengatasi masalah kebakaran hutan dalam dua bulan terakhir.
Survei LSJ dilakukan pada 27-31 Oktober 2015, di 15 kota besar di Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap 831 responden berusia 17 tahun ke atas, dan dilakukan secara acak. Adapun, margin of error dalam penelitian ini kurang lebih sebesar 3,4 persen, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.