"Jujurlah, SDM kita di tingkat kecamatan sampai desa belum bagus, ini yang mau kami tata," ujar Tjahjo, saat ditemui seusai acara Rapat Koordinasi Nasional, di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Tjahjo mengatakan, ketika baru menjabat Menteri Dalam Negeri, ia menemukan delapan juta e-KTP ganda dengan sidik-sidik jari ganda.
"Kok sampai muncul satu orang ada yang punya 156 e-KTP. Berarti kan ada permainan di bawah," ujar dia.
Ia juga mengakui adanya kelambatan pelayanan pembuatan e-KTP sehingga belum semua masyarakat Indonesia memiliki e-KTP. Menurut Tjahjo, alasan keterlambatan bisa bermacam-macam, mulai dari urusan pencatatan daerah tempat tinggal dan masalah administratif hingga faktor koneksi internet.
Tjahjo pun meminta masyarakat untuk aktif dalam proses pembuatan E-KTP dan tidak hanya menunggu "bola".
"Harusnya kalau itu jemput bola, 10 menit selesai. Kalau pun lama pun itu sehari dua hari," kata Tjahjo.
Ia berharap, e-KTP selesai pada 2016 mendatang dan elaksanaan Pilkada 2017 bisa menggunakan e-KTP di beberapa daerah, begitu pula dengan Pemilu 2019.
"Sekarang sudah hampir selesai, kurang dari sejuta," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.