"Biasanya, September-Oktober sudah mulai hujan, tetapi tahun ini tidak. Kita tahu bahwa El Nino tahun ini lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya sehingga memang kami salah prediksi," katanya setelah Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Namun, Luhut menyatakan, pemerintah sudah mengerahkan semua kemampuan yang ada untuk memadamkan api karena kebakaran lahan dan hutan itu. (Baca: El Nino Saat Ini Diprediksi Paling Buruk dalam Sejarah sejak 1950)
"Pemerintah sangat sadar, ahli gambut juga sudah kita panggil, semua sudah kami lakukan untuk saat ini dan ke depannya. Namun, kami memang akui bahwa pemerintah salah prediksi sehingga kami harus bekerja keras," kata Luhut.
Luhut juga menyatakan, yang dibutuhkan saat ini adalah kerja sama aktif dari BMKG dan BPPT dalam membuat hujan buatan di beberapa daerah yang masih parah oleh api dan asap.
"Saat ini, intensitas hujan mulai bagus, maka dibutuhkan kerja sama aktif dari BMKG dan BPPT untuk pantau ini. Apabila sudah ada awan, langsung saja membuat hujan. Sebelum ini, (hujan buatan) tidak bisa dilakukan karena tidak ada awan," kata Luhut.
Menurut dia, bila hujan buatan aktif dilakukan, maka ia memperkirakan asap dan api berkurang dalam tiga sampai empat hari ke depan.
"Namun, kalau sudah berkurang, kami tidak akan memberhentikan operasi water bombing karena digunakan untuk memadamkan lahan gambut yang sudah ada apinya hingga di bawah tanah," tutup Luhut. (Baca: BNPB Sebut El Nino Perparah Kebakaran Hutan di Indonesia)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.