Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR: Sejauh Mata Memandang, Hanya Hamparan Asap Putih dan Bau Menyengat

Kompas.com - 28/10/2015, 07:51 WIB
Ihsanuddin

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com - Ketua DPR Setya Novanto menceritakan pengalamannya saat meninjau kebakaran hutan dan kabut asap di Jambi, Selasa (27/10/2015). Untuk sampai ke Jambi, ia naik helikopter dari Palembang. Menurut Setya, jarak pandang hanya 0 meter.

Pilot mengandalkan alat navigasi dan insting untuk mengendalikan helikopter.

"Sejauh mata memandang, yang terlihat hanya hamparan asap putih, dengan bau menyengat," kata Novanto di Palembang, Selasa (27/10/2015).

Novanto diundang Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan untuk ikut dalam rombongan yang meninjau kebakaran hutan di Jambi. Awalnya, rombongan akan langsung menuju Jambi dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan menggunakan Boeing 737-200 milik TNI AU.

Namun, asap tebal di Bandara Sultan Thaha pada Selasa pagi itu, tidak memungkinkan bagi pesawat untuk mendarat. Akhirnya, pesawat mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang, dan melanjutkan perjalanan ke Jambi dengan menggunakan helikopter.

Selain Luhut dan Novanto, rombongan lain yang berangkat yakni Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta Kepala BNPB Willem Rampangilei.

"Lebih dari 50 menit berada didalam helikopter dengan kondisi yang sangat menegangkan, kami tiba di Provinsi Jambi dan langsung melakukan rapat evaluasi," kata Politisi Partai Golkar ini.

Setelah mendengarkan pemaparan pejabat Gubernur Jambi Irman sebagai penanggung jawab satgas kebakaran hutan dan lahan, serta Dandrem Kolonel Infantri Makmur Umar sebagai komandan satgas, Novanto pun meyakini bencana kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap ini dapat segera diatasi.

Proses pemadaman asap di Jambi, kata dia, saat ini terus berjalan dan bisa segera selesai dengan teknik water boombing hingga hujan buatan. Namun, dengan luas lahan 5,1 juta hektar tentunya memerlukan penanganan khusus yang harus dilakukan secara masif oleh seluruh elemen di jambi.

Menurut dia, fasilitas kesehatan juga telah disiapkan, meski harus ditingkatkan dan dipantau ketat. Masyarakat harus segera dilayani jika mengeluh sakit akibat kabut asap.

Pada bidang pendidikan, sudah ada program-program khusus yang disiapkan bagi siswa yang kegiatan belajar mengajarnya terhambat karena asap.

"Saya juga mengunjungi beberapa tempat evakuasi sementara yang disiapkan pemerintah, dan beberapa tempat yang dibuat oleh beberapa instansi lainnya di Jambi. Fasilitas tersebut sudah sangat baik," kata Novanto.

Terlepas dari upaya pemerintah, Novanto juga menilai faktor alam akan sangat membantu pemadaman kebakaran hutan dan kabut asap ini. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama berdoa agar hujan terus turun di daerah-daerah yang terdampak asap.

"Saya percaya dengan doa, semua permasalahan akan semakin mudah di atasi, buktinya doa seluruh warga Jambi dan saya yang meminta agar hujan segera turun dikabulkan, tepat saat saya  memberikan masukan dan pemaparan terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan serta dampak kabut asap," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Nasional
UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

Nasional
THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Nasional
Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Nasional
Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Nasional
UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang 'DKI'

UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang "DKI"

Nasional
Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Nasional
Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Nasional
Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Nasional
Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Nasional
Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Nasional
KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com