JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono, mengatakan, pihaknya masih ingin mengupayakan rekonsiliasi untuk menyelesaikan perselisihan kepengurusan Golkar. Rekonsiliasi dianggap sebagai cara terbaik agar masalah selesai dengan kesepakatan dari dua kubu.
"Kami tak ingin meninggalkan legacy yang negatif. Penyelesaian itu sifatnya permanen," kata Agung di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Agung menuturkan, saat ini para tokoh senior Golkar, seperti Jusuf Kalla, BJ Habibie, Akbar Tandjung, dan Siswono Yudo Husodo juga terus mengupayakan terwujudnya rekonsiliasi. Pada saat bersamaan, Agung ingin mengadakan pertemuan dengan semua pengurus dan kader Golkar di Jakarta.
Pertemuan tersebut, kata Agung, juga akan melibatkan pengurus Golkar dari Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie dan semua calon kepala daerah yang diusung atau didukung Golkar.
Selain silaturahim, pertemuan itu dilakukan untuk menyamakan strategi memenangi pilkada serentak pada 9 Desember 2015 nanti.
"Kami berharap semuanya menciptakan iklim kondusif, tidak saling merendahkan," ucap Agung.
Konflik internal Golkar telah berlangsung lebih dari satu tahun. Dampak dari konflik itu adalah terbelahnya Golkar menjadi dua kubu.
Mekanisme penyelesaian internal melalui mahkamah partai tidak memuaskan kedua kubu. Langkah hukum berlanjut hingga saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.