Sesuai perintah presiden, kata Khofifah, kelompok rentan seperti bayi, anak-anak, dan para lanjut usia akan ditempatkan di lokasi yang telah ditentukan.
“Kelompok rentan bisa ditempakan di kantor bupati atau kantor lainnya yang bisa dipakai khusus untuk bayi dan anak, serta lansia yang diberi penutup untuk mencegah asap masuk, ” ujar Khofifah dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (25/10/2015).
Khofifah mengatakan, Presiden Joko Widodo sebelumnya mengarahkan agar korban kabut asap tidak dipindahkan ke luar kota.
Dengan demikian, Kementerian Sosial menyediakan fasilitas khusus untuk menunjang bantuan para korban yang ditempatkan di tujuh titik lokasi. Salah satunya dengan menyediakan balai besar dan panti di Kalimantan Selatan.
“Kemensos menyiapkan dapur umum lapangan (dumlap), mobil tangki air, serta mobil rescue,” kata Khofifah.
Salah satu tempat yang digunakan yaitu Panti Budi Luhur yang memiliki tiga aula dengan kapasitas cukup besar. Masing-masing aula mampu menampung seratus orang. Terlebih lagi, ruangan tersebut dipasangi Air Conditioner sehingga udara di dalam tidak sumpek.
“Jadi, tidak perlu lagi dilakukan dievakuasi keluar rumah, ” kata dia.
Selain itu, kata Khofifah, pihaknya juga menyiapkan tim konselor bagi korban kabut asap. Sementara itu, penentuan titik evakuasi di lokasi berada di tangan gubernur selaku Komandan Satuan Tugas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.