"Sangat mungkin bahwa DPR juga memanfaatkan kasus ini untuk mengejar target menteri tertentu, yang diduga tak disukai politisi DPR," kata Lucius.
Menurut dia, setelah Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino, yang paling rentan diincar adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno. Tidak baiknya hubungan Rini dengan PDI-P, ditengarai menjadi penyebabnya. Ia menilai, apalagi PDI-P memimpin dan memotori Pansus Pelindo II.
"Jadi bisa jadi kepentingan politik partai juga memicu semangat anggota DPR untuk menggelar pansus tersebut," kata dia.
Jika pembentukan pansus dilatari oleh semangat kepentingan politik, Pansus tak akan menghasilkan temuan konstruktif selain upaya untuk kepentingan politik mereka sendiri.
"Apalagi kinerja DPR sekarang ini nyaris tak bertaji. Jika mereka tiba-tiba galak di kasus Pelindo, kitapun jadi serba ragu, jangan-jangan bukan misi pembenahan Pelindo yang menjadi target Pansus," ujar Lucius.
Pansus Pelindo II diketuai oleh politisi PDI-P Rieke Diah Pitaloka. Pansus dibentuk untuk mengusut dugaan penyimpangan yang terjadi di Pelindo II, mulai dari pengadaan mobil crane hingga perpanjangan kontrak pengelolaan pelabuhan kepada perusahaan asing, PT Hucthison Port Holding.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.