Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Janji Kampanye Jokowi yang Menurut Demokrat Butuh Upaya Serius

Kompas.com - 22/10/2015, 20:59 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat menyatakan memahami bahwa satu tahun memerintah belum cukup bagi Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan janji-janji politik yang diutarakan saat masa kampanye. Meski demikian, Demokrat menilai harus upaya serius pemerintah untuk mewujudkan janji-janji politik tersebut.

"Secara moral dan politik akan sulit bagi Jokowi jika terlalu banyak janji yang tidak bisa ditepati. Apalagi, sebagian janji tersebut amat berat untuk dipenuhi," ujar Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan, dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Demokrat mencatat ada 100 janji politik Jokowi-JK di masa kampanye calon presiden yang membuat elektabilitas keduanya meningkat. Dari jumlah tersebut, setidaknya ada 20 janji politik yang dinilai membutuhkan upaya ekstra.

Berikut 20 janji politik Jokowi-JK yang diuraikan oleh Partai Demokrat:

1. Pertumbuhan ekonomi 7 persen.

2. Rakyat miskin dapat Rp 1 juta per bulan.

3. Meningkatkan anggaran pertahanan 3 kali lipat.

4. Meningkatkan anggaran KPK 10 kali lipat.

5. Menambah ribuan penyidik KPK.

6. Partai politik dibiayai APBN dan APBD.

7. Menyelesaikan permasalahan asap di Riau.

8. Menurunkan harga sembako.

9. Perangkat desa menjadi PNS.

10. Menambah 15 juta lapangan kerja baru.

11. Membeli kembali Indosat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com