"Apakah mau hanya dilokalisir ke mobile crane saja? Atau enggak mau buka kasus lain yang nilainya Rp 3,1 triliun? Kalau begitu buat apa ada pansus kalau kasusnya mau dilokalisir?" tanya Herman, saat rapat Pansus Pelindo II dengan Kabareskrim, di Kompleks Parlemen, Rabu (21/10/2015) malam.
Sebelumnya, Anang mengatakan, Bareskrim telah mengembalikan sejumlah dokumen yang tidak berkaitan dengan penyidikan mobile crane. Namun, ia tak mau merinci dokumen apa saja yang telah dikembalikan.
Herman mengaku mendapatkan informasi bahwa banyak penyidik yang mentalnya drop pascapencopotan Buwas. Ia menganggap tindakan Anang yang mengembalikan dan menutupi dokumen tersebut, mencurigakan. Menurut Herman, ada dugaan korupsi Rp 3,1triliun pada dokumen yang disita Bareskrim di luar kasus mobile crane.
"Kok sekarang malag ditutup-tutupi? Kenapa enggak dibuka?" kata Herman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.