JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengajak para anggota DPR berdoa agar para penumpang dan kru dari pesawat Aviastar yang hilang dapat segera ditemukan. Permintaan itu disampaikan Fahri saat memimpin Rapat Paripurna VI Masa Sidang I Tahun 2015/2016 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2015).
"Pesawat Aviastar hilang kontak pada 2 Oktober 2015. Kita berharap (pesawat) dapat segera ditemukan dan menemukan titik terang. Untuk itu, mari berdoa bersama dengan keyakinan masing-masing," kata Fahri kepada 299 anggota DPR yang hadir. (Baca: Kepala Basarnas: Medan Pencarian Aviastar Sangat Berat)
Selain itu, Fahri juga mengajak semua anggota Dewan yang hadir untuk mendoakan jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dalam musibah kecelakaan crane di Mekkah dan musibah di Mina.
Ia berharap agar WNI yang masih hilang dalam musibah di Mina dapat segera ditemukan. (Baca: Identifikasi Korban Mina, Tim DVI Polri Dilengkapi Mambis)
Sementara itu, dalam sidang paripurna ini, ada tiga agenda yang akan disampaikan, yakni penetapan susunan keanggotaan pansus RUU tentang Tabungan Perumahan Rakyat, penyampaian ikhtisar hasil pemeriksaan semester I tahun 2015 dan penyerahan laporan hasil pemeriksaan BPK RI, serta penetapan susunan keanggotaan tim diplomasi parlemen.
Rapat paripurna ini juga mencakup pemberian usulan pembentukan panitia khusus untuk mengusut kasus yang terjadi di PT Pelabuhan Indonesia II serta pelantikan dua anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar.
Mereka yang dilantik adalah Venny Devianti yang menggantikan Eldi Suwandi dari daerah pemilihan Jawa Barat IX, dan Nur Ahmad yang menggantikan Nusron Wahid dari daerah pemilihan Jawa Tengah II.
Pesawat Aviastar jenis Twin Otter DHC6 bernomor penerbangan MV 7503 yang lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Sulawesi Selatan, Jumat (2/10) pukul 14.25 Wita menuju Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, dan hilang kontak pada sore hari.
Berdasarkan data otoritas Bandara Hasanuddin, pesawat Aviastar itu sedianya akan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 15.35. Namun, 11 menit setelah lepas landas, pesawat hilang kontak.
Menurut data manifes penumpang, pesawat DHC6 dengan registrasi PK-BRM ini diterbangkan Kapten Iri Afriadi dengan kopilot Yudhistira dan mekanik Soetris Winarto.
Adapun tujuh penumpangnya bernama Nurul Fatimah bersama dua anaknya, yakni Rayya Adawiyah (3) dan Muhammad Rafli Afif (1,5); suami-istri bernama Lisa Falentin dan Riza Arman; serta Sakhi Arqobi dan M Natsir. Semua penumpang merupakan pegawai Kementerian Perhubungan beserta anggota keluarga mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.