Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tahun DPR, Menepis Wajah Buram Wakil Rakyat (2)

Kompas.com - 02/10/2015, 15:00 WIB

Oleh: Palupi P Astuti

JAKARTA, KOMPAS - Setahun kinerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat menunjukkan gambaran yang belum memberi harapan. Rangkaian perilaku, nuansa kepentingan kelompok, dan belum munculnya gagasan kepentingan bangsa yang bernas dari DPR membuat citra lembaga itu tetap terpuruk.

Citra Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang terpuruk ini sangat berkaitan dengan perilaku anggotanya yang di mata publik seakan tak henti menuntut fasilitas. Setelah tuntutan pembangunan gedung baru dan dana aspirasi, belum lama ini anggota DPR kembali meminta kenaikan tunjangan penghasilan dengan dalih tak ada kenaikan tunjangan dalam beberapa tahun terakhir.

Berkebalikan dengan beruntunnya tuntutan para wakil rakyat, suara-suara harapan kebangsaan yang muncul dari anggota DPR relatif tidak terdengar. Meski kinerja pengawasan, anggaran, dan perundang-undangan berjalan, gaung yang ditangkap publik sangat minim. Di samping isu yang diawasi sangat beragam, kesatuan pendapat anggota DPR dalam menanggapi suatu persoalan juga kerap tidak terbentuk.

Sejumlah isu terkini di masyarakat, seperti bencana asap, kekeringan, tragedi haji di Mina, dan pemutusan hubungan kerja, agaknya kurang mendapat pembahasan yang memadai dari para wakil rakyat. Sebaliknya, isu kunjungan pimpinan DPR ke Amerika Serikat dan hadir dalam acara kampanye Donald Trump, calon presiden Amerika Serikat, justru muncul ke ranah publik secara luas. Hal ini mendorong persepsi yang makin negatif terhadap wakil rakyat.

Meski baru bekerja selama setahun, sejumlah pihak sudah menduga kinerja DPR periode ini (2014-2019) akan lebih buruk dibandingkan dengan DPR periode sebelumnya. Paling tidak, ini terlihat dari belum adanya satu Rancangan Undang- Undang (RUU) "bernas" pun yang bisa dihasilkan hingga kini. Ketua DPR Setya Novanto di depan sidang paripurna, 7 Juli 2015, menekankan, DPR (bersama pemerintah) perlu lebih konsentrasi terhadap pelaksanaan fungsi legislasi dalam kurun waktu yang tersisa karena banyak tunggakan RUU.

Meskipun lebih separuh anggota DPR periode 2014-2019 merupakan politisi baru (bukan dari anggota legislatif sebelumnya), tampaknya kinerja kelembagaan DPR masih mencerminkan kondisi sebelumnya, bahkan bisa lebih melemah dari segi kapabilitas. Akibatnya, baik kinerja maupun etika lembaga pun menjadi sorotan publik.

Pada jajak pendapat terakhir, yaitu Juni 2015, terungkap hanya 12,7 persen responden yang memberi citra positif anggota Dewan. Artinya, hampir semua responden sepakat menyatakan anggota legislatif memiliki citra buruk. Proporsi ini termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan penilaian terhadap anggota Dewan dua periode sebelumnya.

Apabila diamati, proporsi responden yang memberi penilaian negatif dan tidak puas terhadap kinerja DPR terus meningkat, sejak DPR periode 2005-2009, 2009-2014, hingga DPR 2014-2019. Kondisi demikian tentu rawan bagi iklim demokrasi yang sehat sebab wakil rakyat betul-betul menjadi perwakilan suara publik yang dihormati dan berwibawa.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com