Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke Kritik Paket Ekonomi Jokowi yang Tak Sentuh Persoalan Tenaga Kerja

Kompas.com - 01/10/2015, 14:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Dyah Pitaloka, menyayangkan dua paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pasalnya, paket tersebut dianggap tidak menyentuh beragam persoalan terkait dengan ketenagakerjaan.

"Dua paket ekonomi telah diluncurkan. Sangat disayangkan tidak satu pun yang menyentuh persoalan ketenagakerjaan secara utuh dan komprehensif," kata Rieke dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (1/10/2015), seperti dikutip Antara.

Menurut dia, paket kebijakan ekonomi yang ada dinilai tidak memperlihatkan integrasi antara kebijakan ekonomi, perindustrian, dan perdagangan dengan ketenagakerjaan. (Baca: Paket Ekonomi Jilid II, Izin Investasi Cukup 3 Jam)

Politikus PDI Perjuangan itu berpendapat bahwa seolah-olah semua investasi dalam industri dan perdagangan tidak ada korelasi dengan tenaga kerja.

"Pertanyaannya, paket ekonomi untuk siapa? Untuk meningkatkan kehidupan ekonomi rakyat atau sekadar untuk mengundang investasi dan menghasilkan keuntungan ekonomi bagi segelintir orang?" katanya.

Rieke mengingatkan tentang petuah bahwa tidak ada industri yang kuat tanpa pekerja yang kuat, dan sebaliknya juga tidak ada pekerja yang kuat tanpa industri yang kuat. (Baca: Pelonggaran Pajak agar Pebisnis Bisa Bernapas)

Untuk itu, kata dia, sudah seharusnya politik pemerintah melahirkan kebijakan yang mendorong terciptanya lapangan kerja dan melindungi hak-hak pekerja secara simultan dengan perlindungan dan penguatan terhadap industri dan pengusaha nasional.

Ia mengungkapkan, empat sektor yang paling panyak melakukan pemutusan hubungan kerja pada periode Januari-September 2015 adalah industri garmen, sepatu, dan alas kaki, elektronik, serta batubara. (Baca: Apindo: Sepanjang September Terjadi 27.000 PHK)

"Jangan sampai paket ekonomi justru ciptakan deindustrialisasi nasional yang lahirkan paket PHK," katanya.

Sebelumnya, anggota DPR RI, Azhar Romli, menginginkan agar pemerintah dapat selalu mengerahkan berbagai upaya maksimal guna mendampingi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah daerah.

"Ada banyak usaha yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu kelompok miskin dan korban PHK, antara lain mendampingi mereka untuk menjadi wirausaha," kata Azhar Romli.

Menurut dia, pendampingan guna menjadikan mereka wirausaha dapat dilakukan dengan jalan pelatihan dan bantuan modal. (Baca: Penurunan Harga BBM Ditunggu dalam Paket Ekonomi III)

Politikus Partai Golar itu mengingatkan bahwa yang terpenting, korban PHK dan anggota keluarganya bisa memenuhi kebutuhan pokoknya.

"Jangan sekali-kali dibiarkan karena efeknya bisa berkepanjangan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com