JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gerakan Anti Narkotika Nasional (GRANAT) Henry Yosodiningrat tidak setuju dengan sikap Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso terkait proses rehabilitasi dan penenggelaman kapal yang terbukti membawa narkotika.
Pertama, Henry tidak setuju atas pernyataan Budi memidanakan pengguna narkotika dan bukan merehabilitasinya. Menurut Henry, UU Narkotika jelas mengamanatkan pengguna dalam tahapan tertentu, harus direhabilitasi agar unsur kecanduannya hilang dan tidak kembali mengonsumsi narkotika. (baca: Budi Waseso Ingin Pengguna Narkoba Direhabilitasi di Penjara)
"Kedua, rehabilitasi itu tidak boleh dilakukan di pulau terpencil seperti yang dia (Budi Waseso) bilang. Ingat, rehabilitasi itu upaya memperbaiki psikis dan fisik pecandu, bukan malah diasingkan," ujar Henry di Jakarta Selatan, Rabu (23/9/2015).
Dalam upaya pemulihan psikis dan fisik para pecandu itu, lanjut Henry, mereka tidak bisa diperlakukan seperti layaknya narapidana yang terisolasi. Para pecandu, kata Henry, justru sebisa mungkin harus tetap bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat dan keluarganya. (baca: Buwas: Akan Ada Lapas Khusus Pengedar Narkoba di Pulau Terpencil)
Ketiga, Henry juga tak setuju atas pernyataan Budi yang berencana untuk menenggelamkan kapal yang terbukti membawa narkotika. Menurut Henry, wacana itu justru dapat mengaburkan pengusutan tindak pidana narkotika secara komprehensif.
Meski demikian, Henry tidak mau menyebut Budi tidak mengerti pemberantasan tindak pidana narkotika. Menurut Henry, Budi justru aktif menangani tindak pidana, hanya saja tidak fokus ke pemberantasan narkotika sehingga perlu banyak mendengar orang-orang lama di bidang tersebut. (baca: Kontras: Budi Waseso Masih Bersikap Kontroversial dan Menciptakan Kegaduhan)
"Yang harus diperhatikan, membongkar sindikat narkoba berbeda dengan berbeda dengan sindikat kejahatan lain. Karena sifat kejahatan narkotika itu internasional, terorganisir, konseptual, sistematis dan tertutup," ujar anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Henry sendiri mengapresiasi keberadaan Budi di BNN. Jika selama ini Budi dianggap membuat gaduh, Henry justru berharap agar mantan Kepala Bareskrim itu semakin gaduh di BNN. Tentu, lanjut Henry, gaduh dalam artian positif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.