Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergantian Kabareskrim Dinilai Jadi Momentum "Bersih-bersih" Polri

Kompas.com - 15/09/2015, 16:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar menilai positif pergantian Kepala Badan Reserse Kriminal Polri yang sebelumnya dijabat Komjen Budi Waseso dan kini digantikan Komjen Anang Iskandar. Menurut dia, pergantian tersebut dapat dimanfaatkan sebagai koreksi kinerja Polri yang belakangan dianggap penuh kontroversi.

"Seharusnya dijadikan Anang sebagai momentum untuk 'bersih-bersih' dan mengevaluasi kerja Budi Waseso, terutama kasus yang membuat kontroversi," ujar Haris dalam diskusi di Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Haris mengatakan, kasus kontroversial itu antara lain upaya kriminalisasi terhadap dua pimpinan nonaktif KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, kriminalisasi terhadap aktivis antikorupsi, dua Komisioner Komisi Yudisial yang dijadikan tersangka, hingga kasus PT Pelindo II.

Haris mengatakan, Anang bisa saja melakukan gelar perkara khusus terkait proses penyidikan kasus-kasus yang sebelumnya ditangani Buwas. Dengan demikian, hal itu dapat dievaluasi, apakah memang berdasarkan fakta atau merupakan kesengajaan. Mekanisme tersebut, kata dia, dapat digunakan dalam menyelesaikan perkara kriminalisasi yang telah memobilisasi alat bukti, keterangan saksi, dan aparatur penyidik.

"Lewat evaluasi internal Polri bisa dilakukan dengan memeriksa kasus yang sangat menonjol ketika ditangani Buwas. Kalau tidak ditinjau, jadi beban Polri karena proses pemidanaannya dipaksakan," kata Haris.

Koordinator Bantuan Hukum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Julius Ibrani menambahkan, kinerja Buwas yang kontroversial dalam menangani perkara telah menjadi citra Polri. Ia mengatakan, sejumlah pernyataan keras Buwas mengenai kasus-kasus yang ditanganinya membuat Polri tampak lebih berani, termasuk mengkriminalisasi aktivis antikorupsi.

"Buwas dianggap representasi Polri karena kerja Polri itu kerja dia. Mencerminkan bahwa inilah Polri," kata Julius.

Oleh karena itu, Julius menilai, Anang harus mengevaluasi kinerja Bareskrim Polri beberapa waktu belakangan selama dipimpin Buwas. Dengan demikian, Anang memiliki pandangan apa yang akan dilakukan dalam menindak kasus pidana dan menyudahi upaya kriminalisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com