Menurut Fahri, Pemerintah Arab Saudi seharusnya menghentikan pembangunan selama musim haji. "Karena bagaimanapun, kerja alat-alat berat, berada di tempat yang tinggi, kalau jatuh bahaya. Di mana-mana tempat orang kerja, harusnya steril. Justru pada saat manusianya banyak, alat-alatnya dicopot," ucap Fahri saat dihubungi, Minggu (13/8/2015).
Selain itu, Pemerintah Arab Saudi juga harus menjamin keselamatan jemaah haji dengan mempercanggih sistem prediksi cuaca. Jika memang cuaca buruk seperti badai akan segera datang, jemaah haji bisa diberi peringatan.
Pada bagian lain, Fahri meminta Menteri Agama agar di lain kesempatan lebih siap dalam mengantisipasi cuaca ekstrem saat penyelenggaraan ibadah haji sehingga tidak ada lagi korban.
"Saran saya sebaiknya Menag meminta akses informasi cuaca dari BMKG kita sehingga pada saat yang bersamaan, melalui jalur ketua rombongan atau kloter, bisa diberi tahu kepada para jemaah, untuk menghindari daerah badai," kata Fahri.
Menurut Fahri, nantinya jemaah haji bisa menyesuaikan kegiatannya di tempat dengan cuaca dan iklim yang mendukung.
Fahri menilai, semua kegiatan haji bisa disesuaikan, kecuali pada hari Arafah. "Kalau negara-negara yang memang terbiasa dengan cuaca ekstrem, mungkin perubahan cuaca ekstrem adalah hal yang biasa. Tapi, buat masyarakat seperti Indonesia yang memang tidak pernah ada cuaca ekstrem, perubahan cuaca, apalagi yang ekstrem, akan membuat masalah," ucap Fahri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.