Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2015, 17:15 WIB
EditorSandro Gatra

KOMPAS - Matahari semakin condong ke barat. Jumat (11/9) sore itu, Muhammad Dari (53), warga Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bersiap-siap pulang ke rumah. Buntalan rumput seberat sekitar 80 kilogram siap ia pikul ke rumahnya yang berjarak sekitar 1 kilometer dari tempatnya berada saat itu.

"Rumput ini buat kambing. Saya, mah, tidak punya kebun," kata Dari yang memiliki 15 kambing itu.

Meski lahir dan tua di Cigombong, Dari tidak memiliki sepetak kebun pun. Satu-satunya tanah yang dia miliki adalah tempat rumahnya bertapak.

"Orang di sini, mah, tidak ada yang punya kebun. Semua punya perusahaan. Petani di sini sewa Rp 150.000 per bulan per hektar," tuturnya.

Lurah Wates Jaya Abdullah menuturkan, hampir 70 persen tanah di Desa Wates Jaya yang berpenduduk sekitar 7.000 orang itu telah dikuasai oleh perusahaan. Dua perusahaan besar yang menguasai tanah di desa itu, yakni Lido dan Agro.

"Sejak tahun 1992, tanah di desa kami sudah dibeli perusahaan. Lido itu punya MNC, Hary Tanoesoedibjo. Dia sering ke sini," ujarnya.

Di Wates Jaya memang terdapat Lido Resort yang, menurut Abdullah, dimiliki Chief Executive Officer MNC Group yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo. Di samping gerbang Lido Resort terdapat satu baliho dengan ukuran 2 meter x 5 meter, di sana gambar Hary Tanoe memakai baju kemeja putih berlogo Perindo.

Kerja sama

Kemarin, Trump Hotel Collection mengumumkan telah menyetujui kerja sama dengan MNC Group untuk mengelola resor di kawasan Lido, Bogor, Jawa Barat.

Persetujuan itu dilakukan satu minggu setelah sejumlah anggota DPR yang dipimpin Ketua DPR Setya Novanto bertemu pemilik Trump Hotel Collection, Donald Trump, yang juga bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik.

Dalam rilisnya, Donald Trump Jr dari Trump Hotel Colection menuturkan, proyek Trump Hotel dan MNC Group yang kesepakatannya ditandatangani 19 Agustus 2015 itu akan spektakuler. Pasalnya, proyek tersebut akan menghadirkan lapangan golf Trump yang pertama di Asia dan terintegrasi dengan fasilitas hiburan, rekreasi, kesehatan, hotel dan tempat tinggal.

Hary Tanoesoedibjo menambahkan, area seluas 3.000 hektar itu akan menjadi resor yang terintegrasi dengan kemudahan akses tol Bogor-Ciawi-Sukabumi yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan.

"MNC Group akan mereposisi dan menjadikan Lido Lakes menjadi kawasan kebanggaan Indonesia," tutur Hary.

Rekreasi

Abdullah telah mendengar bahwa di daerahnya akan dibangun pusat rekreasi. "Kabarnya mau dibangun pusat wisata air, seperti di Ancol. Pengerjaannya sudah dimulai," katanya.

Pantauan Kompas, pembangunan lokasi wisata yang dimaksud Abdullah itu sudah dimulai. Tanah-tanah sudah dikeruk. Di area pengerukan itu dipasang pengumuman larangan melintas bagi yang tidak berkepentingan.

Namun, warga Wates Jaya masih dibolehkan menggunakan jalan milik Lido untuk menuju desa tetangga. Para pedagang asongan juga masih berdagang di dalam lahan Lido yang kerap di jadikan tempat rekreasi pasangan muda-mudi.

Abdullah menyadari, rumahnya bisa saja sewaktu-waktu ditawar oleh perusahaan untuk alasan pembangunan.

"Kami pasrah saja. Sulit juga kami melawan kalau berhadapan dengan orang besar," tuturnya dengan pandangan menerawang.

Saat menyampaikan hal itu, Abdullah mungkin belum memahami kaitan antara proyek di daerahnya dan Trump Hotel Collection. Dia mungkin juga tidak terlalu mengikuti polemik terkait dengan pertemuan antara Donald Trump dan Setya Novanto yang, menurut Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya, difasilitasi oleh Hary Tanaoesoedibjo, yang kemudian diikuti oleh kehadiran Setya dan sejumlah rekannya dalam jumpa pers politik Donald Trump?

Namun, rakyat kecil seperti Abdullah dan Muhammad Dari punya mata hati yang tak bisa dikelabui. (B04/AGE)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ombudsman Sebut Bisa Minta Bantuan Polisi untuk Panggil Paksa Firli Bahuri Cs

Ombudsman Sebut Bisa Minta Bantuan Polisi untuk Panggil Paksa Firli Bahuri Cs

Nasional
Hadiri Forum Bisnis Indonesia-Arab Saudi, Mendag Ingin Pelaku Usaha Kedua Negara Jalin Kerja Sama

Hadiri Forum Bisnis Indonesia-Arab Saudi, Mendag Ingin Pelaku Usaha Kedua Negara Jalin Kerja Sama

Nasional
KY Harap Hakim yang Putuskan Penundaan Pemilu Prima Penuhi Panggilan Berikutnya

KY Harap Hakim yang Putuskan Penundaan Pemilu Prima Penuhi Panggilan Berikutnya

Nasional
Junimart Girsang Buka Ruang Pengaduan Online untuk Para Honorer yang Belum Diangkat Jadi PPPK

Junimart Girsang Buka Ruang Pengaduan Online untuk Para Honorer yang Belum Diangkat Jadi PPPK

Nasional
Update 30 Mei 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 541 dalam Sehari, Totalnya Jadi 6.807.085

Update 30 Mei 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 541 dalam Sehari, Totalnya Jadi 6.807.085

Nasional
Istana Sebut Cawe-cawe Jokowi Bukan Berarti Beri Dukungan ke Capres Tertentu

Istana Sebut Cawe-cawe Jokowi Bukan Berarti Beri Dukungan ke Capres Tertentu

Nasional
Tujuh Kali Cawe-cawe Keluar dari Mulut Jokowi

Tujuh Kali Cawe-cawe Keluar dari Mulut Jokowi

Nasional
Jokowi Luncurkan Logo Resmi IKN 'Pohon Hayat'

Jokowi Luncurkan Logo Resmi IKN "Pohon Hayat"

Nasional
Soal Cawapres Anies, Nasdem: Sehari Dua Hari ke Depan akan Ada Kejutan

Soal Cawapres Anies, Nasdem: Sehari Dua Hari ke Depan akan Ada Kejutan

Nasional
Jokowi Akui Cawe-cawe untuk Pilpres 2024, Anies: Kami Harap Itu Tidak Benar

Jokowi Akui Cawe-cawe untuk Pilpres 2024, Anies: Kami Harap Itu Tidak Benar

Nasional
Menanti Sidang Etik Irjen Napoleon Bonaparte dan Brigjen Prasetijo Usai Kasus Pidananya 'Inkracht'

Menanti Sidang Etik Irjen Napoleon Bonaparte dan Brigjen Prasetijo Usai Kasus Pidananya "Inkracht"

Nasional
KSAL Sebut Indonesia dan Italia Kerja Sama Bangun Kapal Selam Midget, Saat Ini dalam Tahap Riset

KSAL Sebut Indonesia dan Italia Kerja Sama Bangun Kapal Selam Midget, Saat Ini dalam Tahap Riset

Nasional
PAN Perbanyak Opsi untuk Hadapi Pilpres 2024, Wacanakan Airlangga-Zulhas

PAN Perbanyak Opsi untuk Hadapi Pilpres 2024, Wacanakan Airlangga-Zulhas

Nasional
KPU Hapus Wajib Lapor Sumbangan Kampanye, Perludem Anggap Kemunduran

KPU Hapus Wajib Lapor Sumbangan Kampanye, Perludem Anggap Kemunduran

Nasional
Jokowi Ingin Cawe-cawe demi Kepentingan Bangsa, Pengamat: Jangan Sampai Melegitimasi Manuver Politik Pribadi

Jokowi Ingin Cawe-cawe demi Kepentingan Bangsa, Pengamat: Jangan Sampai Melegitimasi Manuver Politik Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com