Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe Inisiasi Pertemuan Delegasi DPR-Trump, Perindo Tanya "Memang Kenapa?"

Kompas.com - 10/09/2015, 13:50 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Perindo Arya Sinulingga membenarkan bahwa pertemuan pimpinan DPR dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diinisiasi oleh Bos MNC Group yang juga Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo.

"Ia, benar (Hary Tanoe yang menginisasi), memangnya kenapa?" kata Arya kepada Kompas.com, Kamis (10/9/2015).

Menurut Arya, tak ada yang salah dengan inisiatif Hary Tanoe memfasilitasi pertemuan tersebut. Terlebih lagi, MNC Group sudah lama bekerjasama dengan Donald Trump untuk membangun sejumlah usaha di Indonesia. Usaha yang dibangun antara lain, pembangunan Hotel di Bali dan pembangunan taman hiburan di Bogor.

"Ini bukan baru mau bisnis kok, ini Hary Tanoe sudah lama jadi mitranya," ucap Direktur Pemberitaan MNC Group ini. (baca: Akui Setya Novanto Salah Hadiri Acara Trump, Fraksi Golkar Minta Maaf)

Arya justru menilai pertemuan ini bisa bertujuan baik bagi Indonesia. Misalnya, pimpinan DPR bisa mendorong Trump manambah investasinya di Indonesia. Selain itu, pimpinan DPR bisa menambah jaringan politiknya.

Terkait kehadiran pimpinan DPR di kampanye Trump, Arya menyebut bahwa itu bukan lagi urusan Hary Tanoe.

"Itu bukan urusan kita, kita kan cuma mengenalkan," ucap dia. (Baca: Hadiri Kampanye Donald Trump, Ketua DPR Anggap Tak Langgar Kode Etik)

Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya sebelumnya mengatakan, pertemuan rombongan DPR dengan Trump, diinisiasi oleh Hary Tanoe.

"Yang memfasilitasi, ya Pak Donald Trump itu kan mempunyai mitra. Mitranya di sini adalah Pak Hary Tanoe. Jadi, bagi saya, itu tidak perlu dipermasalahkan," kata Tantowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9/2015). (Baca: Pemerhati Jam: Arloji Setya Novanto Lebih Mahal dari Arloji Obama-Pangeran William)

Tantowi meyakini bahwa Hary Tanoe memfasilitasi pertemuan delegasi DPR-Trump dengan niat dan tujuan yang baik. Setelah pertemuan, rombongan diajak menyaksikan kampanye Trump di hadapan para pendukungnya.

Sayangnya, lanjut Tantowi, pertemuan tersebut disalahartikan. Kini, delegasi DPR itu justru dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan karena diduga melanggar kode etik. (baca: MKD Dalami Peran Hary Tanoe Inisiasi Pertemuan Pimpinan DPR dan Trump)

Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI telah melakukan rapat internal untuk menyikapi kehadiran Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua Fadli Zon, serta Anggota DPR lainnya dalam jumpa pers yang digelar Trump.

Dalam rapat yang berlangsung tertutup itu, MKD memutuskan bakal memproses Novanto dan Fadli meskipun tanpa aduan. (Baca: MKD Putuskan Proses Masalah Novanto-Fadli Tanpa Perlu Aduan)

Setya Novanto dan Fadli menghadiri acara Trump di sela-sela kegiatan di AS. Ada tiga agenda mereka selama di DPR, yakni menghadiri sidang The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union (IPU) di New York, bertemu dengan speaker house di Kongres Amerika, dan bertemu masyarakat Indonesia di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com