JAKARTA, KOMPAS.com – Komisaris Jenderal Budi Waseso menyebut, masih ada 67 kasus korupsi yang datanya dipegang Bareskrim Polri. Budi minta penyidik Bareskrim tetap melanjutkan pengusutan kasus-kasus itu.
Bareskrim semasa kepemimpinan Budi juga tengah mengusut relatif banyak kasus yang hingga kini belum tuntas. Apa tanggapan Kabareskrim Polri yang baru, Komjen (Pol) Anang Iskandar, terkait warisan kasus-kasus tersebut?
Anang tidak menjawab lugas ketika ditanya oleh wartawan soal komitmennya melanjutkan penanganan kasus-kasus di era Budi Waseso. (baca: Komjen Anang: Saya Belum Pernah Ditelepon Atasan untuk Hentikan Penyidikan Kasus)
“Ya, mulai hari ini, tanggung jawab Pak Budi Waseso selaku Kabareskrim ada di tangan saya,” ujar Anang usai acara serah terima jabatan di Ruang Rupatama Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/9/2015).
Wartawan kemudian bertanya kembali perihal yang sama. Namun, jawaban Anang tetap sama. (baca: Hingga Dirotasi, Budi Waseso Belum Laporkan Harta Kekayaannya)
“Ada di tangan saya, pokoknya ada di tangan saya,” kata mantan Kepala Badan Narkotika Nasional itu.
Anang mengaku belum bisa bicara banyak soal penanganan kasus-kasus yang belum selesai pada era Budi. Alasannya, ia mengaku belum membaca dan mempelajari laporan terakhir perkara-perkara di Bareskrim.
“Saya pelajari dululah. Gebrakan awalnya, ya dipelajari dulu, baru menggebrak,” kata Anang.
Budi Waseso sebelumnya enggan menyebut apa saja 67 kasus korupsi yang dimaksud. Namun, ia memastikan bahwa 67 kasus tersebut sedang dalam tahap penyelidikan di Bareskrim Polri. (baca: Budi Waseso: Masih Ada 67 Kasus Korupsi, Saya Minta Usut!)
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional sempat menggelar pertemuan dengan Budi sebelum pergantian Kabareskrim. Kompolnas mengonfirmasi laporan masyarakat soal perkara-perkara yang disebut tidak kunjung selesai. (baca: Banyak Kasus Belum Selesai, Kompolnas Minta Penjelasan Budi Waseso)
Salah satu komisioner Hamidah Abdurrahman mengatakan, beberapa kasus yang dilaporkan masyarakat tidak kunjung selesai adalah kasus dugaan korupsi kondensat, dugaan korupsi payment gateway, dugaan korupsi dalam program cetak sawah, dugaan korupsi mobile crane di Pelindo dan dugaan korupsi penanaman pohon di Pertamina Foundation.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.