Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emil Salim Nilai Proyek Kereta Api Cepat Perbesar Ketimpangan

Kompas.com - 27/08/2015, 13:21 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom yang juga mantan Menteri Perhubungan Emil Salim mengkritik proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya yang digagas pemerintah. Menurut Emil, proyek tersebut justru memperbesar ketimpangan sosial.

Daripada membangun proyek kereta api cepat di Jawa, Emil menilai, pemerintah lebih baik membangun transportasi di Papua dan daerah Indonesia timur lainnya.

"Saya bekas Menhub. Kereta api itu seluruh investasi kepada rel, telekomunikasi, keselamatan, jembatan, keretanya, listrik dan sebagainya. It's heavy investement. Untuk apa itu? Apakah ini high priority? Kenapa bukan tol laut ke timur yang mengurangi ketimpangan, kenapa proyek ini yang memperbesar ketimpangan?" kata Emil dalam sebuah seminar di Jakarta, Rabu (27/8/2015).

Emil menyampaikan bahwa pembangunan di Indonesia belum mewujudkan keadilan sosial. Ketimpangan antardaerah dapat tercermin dari perbandingan pendapatan domestik bruto (PDB). (baca: Di Depan Utusan PM Jepang, Rizal Ramli Sebut Tak Peduli Beking Proyek KA Cepat)

Menurut Emil, 82 persen PDB nasional dihasilkan dari Jawa, Sumatera dan Bali. Sementara itu, Papua hanya menyumbang 2 persen PDB dan sisanya adalah daerah lain seperti Kalimantan serta Sulawesi.

Atas dasar ketimpangan sosial yang terjadi ini, Emil menyambut baik gagasan pemerintah untuk membangun tol laut yang mempersatukan Indonesia dari Aceh hingga Papua. Namun, ia menyayangkan karena di tengah-tengah rencana pembangunan tol laut itu justru muncul gagasan proyek kereta api cepat. (baca: Kereta Cepat, Mainan Baru Pejabat)

"Di tengah-tengah tol laut, muncul kereta api cepat Jakarta-Bandung, Jakarta-Surabaya yang dibangun di Jawa. di Jawa yang punya jalur Priangan yang cepat, yang punya tol road, kenapa ada lagi kereta api cepat?" ucap dia.

Emil juga menilai bahwa kereta api cepat tidak tepat untuk perjalanan jarak pendek seperti Jakarta-Bandung. Ia menduga Tiongkok dan Jepang berlomba-lomba untuk mendapatkan pengerjaan proyek ini karena mempertimbangkan peluang lebih besar untuk digandeng dalam menggarap proyek Jakarta-Surabaya. (baca: Tak Mau Kalah dari Tiongkok, Jepang Kembali Ajukan Proposal Baru Kereta Cepat)

"Dan mana suara-suara partai-partai? tidak ada suara partai yang mempersoalkan kereta api cepat," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com