JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP membantah jika KPK disebut lemah dalam melakukan pencegahan. Menurut Johan, upaya KPK melakukan pencegahan sangat banyak tetapi informasinya tidak sampai ke masyarakat karena tidak diberitakan.
Johan menuturkan, KPK pernah melakukan riset dari 20.000 pemberitaan media massa cetak. Hasilnya, hampir 99 persen pemberitaan media massa tentang KPK merupakan berita mengenai penindakan korupsi.
"Pencegahan ada, misalnya gerakan perempuan dan keluarga antikorupsi. Media enggak bisa disalahkan karena mereka lebih tertarik memberitakan penangkapan," kata Johan, menjawab pertanyaan Pansel KPK dalam wawancara tahap akhir calon pimpinan KPK, di Gedung Setneg, Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Johan mengungkapkan, anggaran pencegahan hampir sama dengan anggaran penindakan yang dimiliki KPK. Ia bahkan menyatakan bahwa KPK memiliki lebih banyak program pencegahan.
"Jadi itu hanya persepsi," ungkapnya.
Jika terpilih menjadi pimpinan KPK, kata Johan, dirinya ingin membuat upaya pencegahan dan penindakan lebih bersinergi. Ia yakin penyelesaian masalah korupsi di Indonesia akan lebih terasa jika pencegahan dan penindakan berjalan beriringan.
"Penindakan perlu, pencegahan juga enggak kalah penting. Penindakan hasilnya kasat mata, kalau pencegahan itu baru terasa mungkin setelah satu generasi," ujar Johan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.