Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Bantah Pemerintah Gandeng CIA untuk Awasi Komunikasi "Online"

Kompas.com - 24/08/2015, 06:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan membentuk badan cyber untuk memperkuat sektor pertahanan dan bidang sektor strategis nonpertahanan. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa pembentukan lembaga ini untuk memperkuat kedaulatan Indonesia.

Luhut pun membantah kabar yang mengatakan bahwa badan cyber dibentuk dengan menggandeng badan intelijen Amerika Serikat, CIA.

“Justru, pembangunan cyber security nasional ini dimaksudkan untuk menangkis serangan, khususnya dari luar yang bisa memperlemah bangsa,” kata Luhut, yang Kompas.com kutip dari situs ksp.go.id, Senin (24/8/2015).

Selama ini, beredar kabar bahwa Kantor Staf Kepresidenan menggandeng CIA untuk mengawasi arus komunikasi online masyarakat lewat sistem big data. Sistem itu disebut mampu menyedot pembicaraan pribadi di aplikasi WhatsApp, BlackBerry Messenger, dan program jejaring sosial.

Informasi tentang kemampuan AS untuk menyaring informasi itu muncul setelah dibocorkan oleh Edward Snowden, mantan pegawai di Badan Keamanan Nasional AS (NSA).

Luhut pun membantah bahwa pemerintah berusaha untuk mengawasi aktivitas rakyatnya di dunia maya. “Sistem cyber yang akan dibentuk bukan malah untuk memata-matai warga negara sendiri,” ujarnya.

Dalam pembentukan badan cyber, menurut Luhut, pemerintah akan menggandeng berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika. "Juga (mengudang) pakar IT di Indonesia untuk turut mengabdi," ucap Luhut.

Luhut juga menyatakan bahwa tugas dan fungsi KSP adalah memantau kinerja pemerintah dan memastikan program prioritas nasional dilaksanakan sesuai dengan visi misi Presiden Joko Widodo. “Bukan memantau rakyat terkait keamanan nasional,” ujar dia.

Sedangkan Menteri Komunikasi dan informatika Rudiantara mengatakan, pembuatan sistem pertahanan dan keamanan cyber sudah mendesak. Setiap hari, dari pengamatan Kementerian Pertahanan secara aktual, pertahanan cyber Indonesia kerap diserang.

Indonesia, kata dia, juga menjadi tempat transit masyarakat luar negeri yang melakukan transaksi ilegal.  “Kita harus segera meresponnya dengan mengembangkan pertahanan cyber dalam negeri,” kata Rudiantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com