JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Pansel KPK meloloskan sejumlah orang bermasalah di dalam barisan 19 calon pimpinan KPK disayangkan. Pansel seharusnya tidak 'berjudi' dalam proses pemilihan pimpinan lembaga yang nantinya akan bertugas dalam pemberantasan tindak pidana korupsi itu.
"Jangan sampai pansel terjebak permainan zero sum game (ada yang menang ada yang kalah)," kata Manager Anticorruption Information Center Transparency International Indonesia (TII), Ilham B Saenong saat diskusi bertajuk 'Menyandera (Seleksi) Pimpinan KPK' di Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Juru Bicara Pansel KPK Betty Alisjahbana sebelumnya mengkonfirmasi, ada beberapa nama calon pimpinan KPK yang diduga memiliki rekening bermasalah, tapi tetap diloloskan pada tes tahap ketiga. Pansel beralasan ingin memverifikasi informasi yang mereka peroleh sebelumnya dari Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan mengenai hal itu.
Menurut Ilham, dengan meloloskan sejumlah orang yang diduga memiliki rekening bermasalah, Pansel telah menutup kesempatan calon lain yang dianggap lebih memiliki kredibilitas. Seharusnya, Pansel dapat meminimalisir kesalahan itu.
"Kita dengar ada empat calon (bermasalah). Kalau ini diloloskan, maka mereka (Pansel) sudah mengganjal empat orang lain yang lebih capable dan memiliki integritas," ujarnya.
Lebih jauh, ia menyarankan, Pansel tidak memilih calon pimpinan KPK yang memiliki konflik kepentingan dengan pihak manapun. Hal ini untuk menjamin independensi calon, ketika kelak ia terpilih menjadi pimpinan KPK. Terutama, kata dia, ketika KPK menangani kasus yang berkaitan dengan instansi asal mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.