Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perjuangan Petani untuk Bertahan Hidup dari Kekeringan

Kompas.com - 19/08/2015, 21:43 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BREBES, KOMPAS.com Teori establishing sense of urgency John P Kotter yang dipublikasikan Harvard Business Review terkonfirmasi saat musim kemarau tahun ini yang berlangsung lebih panjang daripada tahun 2014 lalu. 

Dari pantauan Kompas.com selama empat hari sejak 15-18 Agustus 2015 di empat daerah, yakni Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Brebes, daya tahan warga diuji untuk dapat meneruskan hidup dari ancaman kekeringan panjang.

Kekeringan panjang memotivasi warga di empat kabupaten tersebut untuk lebih kreatif menggali mata pencaharian untuk menghidupi dirinya, keluarga, dan orang-orang tercinta di sekitarnya.

Amin Nemin (50 tahun), warga Kampung Ciketug, Desa Sirnajati, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, contohnya. Ia sudah empat bulan beralih profesi menjadi tukang panggul air dan pemecah batu di PT Wadah Rezeki Alam (WRA).

Sebelumnya, lelaki beranak tiga ini adalah petani penggarap. Namun, karena Sungai Cipamingkis yang mengairi lahan tanaman padi yang digarapnya kering kerontang, Amin pun mengubah mata pencahariannya. 

KRISTIANTO PURNOMO/Kompas.com Amin harus menempuh jalur terjal dari dasar Sungai Cipamingkis ke rumah-rumah pelanggan air di Kampung Ciketug, Desa Sirnajati, Sabtu (15/8/2015).
Amin terpaksa menjalani dua profesi sekaligus tersebut untuk menyambung hidup. Saat menjadi petani, dia mampu membawa pulang uang sebesar Rp 25.000 per hari saat pengolahan lahan dan masa tandur selama satu minggu di sawah garapannya seluas 1 hektar. 

Sementara itu, saat musim perawatan, Amin mengantongi Rp 25.000 per hari selama satu hingga dua bulan. Ketika masa panen tiba, sebanyak Rp 6 juta bersih masuk kantongnya. 

Kini, setelah menjadi kuli panggul, dia hanya mampu mendulang Rp 780.000 per bulan. Penghasilan ini didapat dari 26 kali memanggul air untuk dua kepala keluarga yang menjadi pelanggannya.

Amin yang tidak terlalu fasih berbahasa Indonesia ini mengambil air dari sumur kecil atau kobak yang sengaja dibuatnya di dasar Sungai Cipamingkis saat kekeringan mulai melanda desanya pada Mei 2015. Jarak dari rumahnya ke kobak sekitar 2 kilometer. 

KRISTIANTO PURNOMO/Kompas.com Kondisi Sungai Cipamingkis pada Sabtu (15/8/2015), kering kerontang hingga dasar sungai tampak secara kasat mata.
Peluhnya bercucuran saat Kompas.com mewawancarainya Sabtu petang (15/8/2015). Butuh waktu sekitar 30 menit untuk menggali informasi dari lelaki beristri Acim ini. Amin, menurut Ketua RT 01/01 Kampung Ciketug, Enjay Sunjaya, sangat pemalu.

Tak heran, dia sempat memalingkan muka dan bungkam. Amin terus saja melakukan pekerjaannya mengambil air hingga memenuhi ember plastik bekas tempat cat ukuran 25 kilogram. Ketika hari beranjak senja, Amin baru mau membuka suara.

"Hidup semakin susah. Saya dan yang lain harus banting tulang cari uang. Senin-Sabtu pukul 09.00 saya kerja di PT (WRA). Penghasilan Rp 100.000 per minggu," urai Amin dalam bahasa Sunda seraya tetap tertunduk.

Dia bercerita, kekeringan dan kemarau panjang telah membuatnya kehilangan kesempatan untuk menunaikan janji terhadap anak istrinya. Awalnya, jika panen padi berhasil, dia akan membawa keluarganya bertamasya ke Taman Buah Mekarsari. 

Kawasan Cibarusah sendiri merupakan satu dari empat kecamatan yang mengalami kekeringan ekstrem. Tiga kecamatan lainnya adalah Cikarang Timur, Tarumajaya, dan Tambun Utara. Hujan tidak turun selama lebih dari 90 hari di empat kecamatan ini.

Membeli bawang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com