BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memuji kinerja Kepala Desa/Kampung Gurimbang, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Madri Pani. Madri merupakan kepala desa teladan yang diundang Jokowi ke Istana Bogor, Selasa (18/8/2015), karena berhasil me-"revolusi mental" warganya.
Saat ditanya Jokowi mengenai prestasi yang dibuatnya, Madri dengan semangat bercerita. Ia mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat Desa Gurimbang yang tidak memiliki jamban dan selalu buang hajat di rawa yang tidak mengalir. Hampir seluruh rumah di sana didirikan di atas rawa. Biasanya, warga membuang hajat dengan membuka lantai dapur yang terbuat dari sehelai papan kayu.
Madri menuturkan, sebelum memiliki jamban, kotoran manusia mengendap di bawah rumah, menimbulkan bau, dan dikhawatirkan menyebarkan virus penyakit.
"Warga kampung saya buang air besar sembarangan, biasanya di dapur cuma ditutup kain atau papan, luasnya itu 2x1 meter," ucap Madri.
Madri lalu berinisiatif membuat program jamban sehat. Dimulai dengan sosialisasi. Targetnya adalah seluruh warga Desa Gurimbang, yang mencapai 1.206 jiwa dari 321 kepala keluarga.
Keterbatasan anggaran pengadaan jamban disiasati Madri dengan menggandeng perusahaan swasta untuk menyalurkan bantuan melalui program corporate social responsibility (CSR). Dalam waktu tiga tahun, program yang digagas Madri berbuah hasil. Kini, semua rumah di desa yang dipimpinnya telah memiliki jamban.
"Program saya itu diakui Pak Bupati Berau dan saya diikutkan dalam lomba antar kampung," ujarnya.
Desa Gurimbang berhasil menyabet predikat desa terbaik di tingkat kabupaten. Prestasi itu kembali ditorehkan dalam ajang lomba yang sama di tingkat provinsi.
"Saya enggak menyangka dapat perhatian dari pemerintah. Saya sempat dianggap orang gila karena memaksa masyarakat (buang hajat di jamban)," ungkapnya.
Selain berhasil mengajak masyarakat hidup lebih sehat, Madri juga berhasil mencarikan alternatif pekerjaan untuk warga-warganya melalui program pengolahan limbah hewan ternak. Hasil pengolahan limbah menjadi pupuk kompos itu cukup berkualitas, diminati pasar, dan berhasil meningkatkan penghasilan masyarakat di sana.
"Baru tahun ini (dapat penghargaan) sebagai salah satu kampung yang me-'revolusi mental' masyarakatnya," tutur Madri.
Sepanjang Madri bercerita, Jokowi terus menyimaknya. Tepuk riuh juga terdengar dari peserta pertemuan di Istana Bogor yang kebanyakan merupakan figur teladan, seperti juara olimpiadi, anggota Paskibraka, guru atau dosen berprestasi, petani berprestasi dan lainnya.
"Kalau semua kepala desa begini, bagus, sudah rampung pembangunan ini," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.