MAKASSAR, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar Muhammadiyah membantu pemerintah dalam mencetak calon-calon pengusaha. Menurut dia, tantangan ke depan yang akan dihadapi Indonesia ialah bagaimana mempercepat proses akselerasi pertumbuhan ekonomi.
"Pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, semua itu punya ukuran. Maka itu, selain pendidikan dan kesehatan, saya dukung upaya memajukan perekonomian bangsa," kata Kalla saat menutup Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Makassar, Jumat (7/8/2015).
Ia mengatakan, selama ini banyak masyarakat yang lebih memilih terjun di bidang politik maupun birokrasi sebagai karier profesional mereka. Sementara itu, hanya segelintir orang yang bersedia untuk menjadi pengusaha.
"Kalau dihadapkan pada partisipasi ekonomi, pengusaha kita tidak banyak sehingga terjadi ketimpangan ekonomi nasional kita," ujarnya.
Lebih jauh, Kalla mengaku miris dengan kondisi statistik ekonomi masyarakat. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, ketimpangan jumlah orang kaya Muslim dengan non-Muslim sangat besar.
"Setiap 100 orang miskin, 90-nya umat. Setiap 100 orang kaya, 10-nya umat," tuturnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan